Gambar Sampul Antropologi · Bab 2 Dinamika dan Pewarisan Budaya
Antropologi · Bab 2 Dinamika dan Pewarisan Budaya
EmmyIndriyawati

22/08/2021 08:16:28

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Kebudayaan yang tumbuh dalam

masyarakat senantiasa berkembang seca-

ra dinamis seiring dengan perubahan-per-

ubahan yang terjadi dalam masyarakat

tersebut. Oleh karena itu, setiap saat suatu

kebudayaan bisa berubah.

Suatu budaya diwariskan secara

turun-temurun dari generasi ke generasi.

Proses pewarisan budaya selalu dipenga-

ruhi oleh adanya perkembangan zaman.

Untuk lebih memahami mengenai

dinamika dan pewarisan budaya, pelajari-

lah materi pada bab ini dengan baik.

BAB 2

DINAMIKA DAN PEWARISAN

BUDAYA

Tujuan pembelajaran Anda pada bab ini adalah:

x

dapat mendeskripsikan unsur-unsur budaya;

x

dapat mendeskripsikan hubungan dan fungsi bahasa, seni, dan

agama/religi/kepercayaan;

x

dapat mengidentifikasi karakteristik dinamika budaya;

x

dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong dan

menghambat integrasi nasional;

x

dapat membandingkan pewarisan budaya pada masyarakat

tradisional dan modern.

Kata-Kata Kunci

x

Budaya

x

Dinamika

x

Integrasi

x

Pewarisan

Sumber:

Ensiklopedi Umum

untuk Pelajar,

2005

Antropologi SMA Jilid 1

52

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

53

A. Unsur-Unsur Budaya

Dalam menganalisis suatu kebudayaan (misalnya kebuda-

yaan Minangkabau, Bali, atau Jepang), seorang ahli antropologi

membagi seluruh kebudayaan yang terintegrasi itu ke dalam unsur-

unsur besar yang disebut “Unsur-unsur Kebudayaan Universal”.

Ada bermacam-macam pandangan serta argumentasi dari beberapa

ilmuwan mengenai unsur-unsur kebudayaan yang disebut

culture

universals

, salah satunya dari Koentjaraningrat. Menurut

Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu sebagai berikut.

1.

Bahasa (bahasa lisan dan tertulis).

2.

Sistem pengetahuan (pengetahuan tentang flora dan fauna,

tentang ruang, waktu, bilangan,

dan tentang tubuh manusia

serta perilaku antarsesama manusia).

3.

Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia serta sistem

teknologi (alat-alat produksi, distribusi, dan transportasi, wadah

dan tempat-tempat untuk menyimpan makanan dan minuman,

pakaian dan perhiasan, tempat tinggal/rumah, serta senjata).

4.

Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi (berburu

dan meramu, perikanan, beternak, bercocok tanam serta

berdagang).

5.

Sistem religi (sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan

hidup, serta upacara keagamaan).

6.

Sistem kemasyarakatan/organisasi sosial (kekerabatan, sistem

kesatuan hidup, asosiasi dan perkumpulan-perkumpulan, serta

sistem kenegaraan).

7.

Kesenian (seni lukis dan gambar, patung, relief, rias, tari, musik,

sastra dan drama).

Setiap unsur kebudayaan universal terdapat dalam ketiga wu-

jud kebudayaan (wujud berupa sistem budaya, sistem sosial, dan

unsur-unsur kebudayaan fisik). Dengan demikian sistem ekonomi

dapat berupa konsep, rencana, kebijakan, dan adat istiadat yang

ada hubungannya dengan ekonomi. Termasuk juga tindakan-tin-

dakan dan interaksi antara para produsen, pedagang tengkulak,

ahli transpor dan pengecer dengan para konsumen atau berbagai

unsurnya, seperti peralatan, komoditi, dan benda-benda ekonomi.

Serupa dengan hal tersebut, sistem religi juga dapat mempunyai

wujud sebagai sistem keyakinan dan gagasan tentang Tuhan, dewa-

dewa, roh-roh halus, neraka, surga, dan lain-lain. Selain itu juga

mencakup berbagai bentuk upacara (baik yang musiman ataupun

yang kadang kala) maupun berupa benda-benda suci serta religius.

Kesenian pun dapat berwujud berbagai gagasan, ciptaan, pikiran,

dongeng atau syair yang indah, tetapi juga dapat berwujud sebagai

tindakan, interaksi antarsesama seniman pencipta, penyelenggara,

sponsor kesenian, pendengar, penonton, maupun para peminat hasil

kesenian.

Tujuan pembelajaran

Anda adalah dapat

mendeskripsikan un-

sur-unsur budaya.

MOTIVASI

(

Orientasi Masa

Depan, Menghadapi

Tantangan, dan

Berkarya)

Kebudayaan nasional

berasal dari rangkaian

kebudayaan daerah. Di

era globalisasi saat ini,

masyarakat cenderung

menerapkan budaya

asing dalam kehidupan

sehari-hari. Tuliskan

pendapat Anda menge-

nai usaha-usaha untuk

mempertahankan eksis-

tensi budaya daerah

dalam menghadapi arus

globalisasi. Lengkapi-

lah hasil pendapat Anda

dengan literatur-litera-

tur yang relevan.

Kumpulkan tulisan-

tulisan Anda dan bera-

nikan diri Anda untuk

mengirim hasil pemikir-

an Anda ke sebuah re-

daksi koran, siapa tahu

dengan karya tersebut,

Anda bisa menjadi

seorang budayawan.

Antropologi SMA Jilid 1

54

Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut merupakan

analisis dari perincian kebudayaan ke dalam bagian-bagian yang

lebih khusus dan dapat dibandingkan dengan daftar-daftar pranata-

pranata sosial. Walaupun ada persamaan antara keduanya, namun

terdapat perbedaan dan persamaan pokok dalam unsur-unsur

kebudayaan universal dan metode pembagian masyarakat oleh

pranata.

Untuk menentukan bagian-bagian dari suatu kebudayaan, pada

tahap pertama seorang ahli antropologi melakukan pendekatan

holistik

, yaitu mengamati kebudayaan yang bersangkutan (misalnya

kebudayaan Minangkabau) secara keseluruhan. Setelah itu

ditentukan bagian-bagian dari kebudayaan Minangkabau tersebut,

misalnya sistem kekerabatan. Bagian-bagian khusus dari sistem

kekerabatan meliputi perkawinan, keluarga inti, rumah tangga, dan

lain-lain. Rincian dari unsur perkawinan ke dalam bagian-bagian

yang lebih khusus akan diperoleh, yaitu adat melamar, upacara

pernikahan, penyerahan mas kawin dan lain-lain.

Adapun metode yang biasanya digunakan oleh para ahli

sosiologi adalah menentukan pranata yang ada dalam masyarakat.

Dalam hal ini masyarakat tidak dipandang sebagai suatu keseluruhan

yang kemudian dipilah-pilah dalam pranata-pranata, tetapi dimulai

dari seluruh pranata yang telah ditentukan untuk diteliti. Misal:

pertunjukan Srimulat, yaitu dengan cara menganalisis organisasinya,

latar belakang sosial, dan pendidikan para pemainnya, serta

gagasan-gagasan yang melatarbelakangi inti cerita, dan sebagainya.

Pada tahap kedua, setiap adat sebaiknya dibagi ke dalam

“kompleks budaya”. Begitu juga setiap aktivitas sosial lebih lanjut

dibagi ke dalam “kompleks sosial”, sedangkan benda kebudayaan

tidak berubah.

Pada tahap ketiga, setiap kompleks budaya dibagi-bagi menjadi

“tema-tema budaya”. Tiap-tiap kompleks sosial lebih lanjut diuraikan

menjadi berbagai jenis “pola sosial” dan seperti pada tahap kedua,

benda kebudayaan tidak mengalami perubahan seperti juga pada

tahap berikutnya.

Pada tahap keempat setiap tema budaya dapat dirinci lagi ke

dalam gagasan dan setiap pola sosial ke dalam “tindakan”.

Sebagai contoh, sebuah unsur kebudayaan dapat dirinci ke

dalam sub-sub unsur budaya sebagai berikut: perburuan, perla-

dangan, perdagangan, perkebunan, pertamanan, perindustrian, in-

dustri pertambangan, dan lain-lain. Wujud tiap bagian tersebut

adalah adatnya, sementara wujud sistem sosialnya adalah kebuda-

yaan berupa peralatan yang digunakan. Organisasi sosial pun dapat

dirinci, antara lain kekerabatan, sistem komunitas, sistem pelapisan

sosial, sistem pimpinan, sistem politik, dan lain-lain.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

55

Dalam organisasi sosial juga terdapat beberapa sifatnya yang

universal, yaitu sistem kekerabatan. Sistem kekerabatan sebaiknya

dimasukkan dalam “adat” atau komplek budaya, karena hanya

berupa sub khusus saja dari “organisasi sosial”.

Irigasi, pengelola dan penggarap tanah, pemrosesan serta

pengawetan hasil tanaman, adalah contoh “adat dan aktivitas sosial”

yang diuraikan ke dalam beberapa kompleks kebudayaan dan

sosial. Demikian juga perkawinan, tolong-menolong antarkerabat,

pergaulan, sopan santun, dan lain-lain. Setiap unsur tersebut memiliki

peralatan masing-masing.

Unsur-unsur yang bersifat universal, misalnya “perkawinan”.

Namun seperti halnya sistem kekerabatan, sistem perkawinan

sebaiknya tidak disebut “unsur kebudayaan universal” tetapi tetap

kompleks budaya dan kompleks sosial, sehingga perkawinan dirinci

ke dalam melamar, upacara perkawinan, perayaan, mas kawin,

harta bawaan mempelai wanita, poligami, perceraian, talak, rujuk,

dan lain-lain.

Tahap perincian terakhir adalah “gagasan” dan “tindakan”,

sehingga mas kawin dapat diperinci lagi menjadi sub-sub unsur

seperti, bagian dari mas kawin berupa tanah, ternak, benda-benda

adat, perhiasan, uang dan lain-lain. Upacara penyerahan mas kawin,

upacara pertukaran harta antara mempelai pria dan wanita, dan

lain-lain.

Unsur-unsur terakhir biasanya tidak bersifat universal karena

sudah khusus sifatnya. Harta mas kawin berupa tanah bukan

merupakan unsur universal. Namun unsur-unsur tersebut terdapat

pada sejumlah kebudayaan suku bangsa peternak di Asia Timur.

Oleh karena itu, suku-suku bangsa tersebut merupakan unsur yang

dominan dari mas kawin.

B. Hubungan dan Fungsi Bahasa, Seni, dan

Agama/Religi/Kepercayaan

Keberagaman kebudayaan suku-suku bangsa timbul karena

berbagai sebab, baik yang berasal dari luar masyarakat (faktor

eksternal) maupun dari dalam masyarakat sendiri (faktor inter-

nal). Faktor internal adalah pengaruh unsur-unsur kebudayaan

universal terhadap keberagaman kebudayaan suku-suku bangsa.

Dari beberapa unsur-unsur kebudayaan universal seperti yang

sudah diterangkan di atas, akan kita kaji di antaranya kesenian,

bahasa, dan sistem religi.

Tujuan pembelajaran

Anda adalah dapat

mendeskripsikan hu-

bungan dan fungsi

bahasa, seni, dan aga-

ma/religi/kepercayaan

Antropologi SMA Jilid 1

56

1. Bahasa

Suku-suku bangsa di berbagai daerah di Indonesia memi-

liki bahasa masing-masing sebagai alat komunikasi, antara lain

sebagai berikut.

a. Dalam pergaulan antarsesamanya suku bangsa Aceh

berbicara dengan bahasa daerahnya sendiri, yaitu bahasa

Aceh.

b. Masyarakat Tapanuli dalam pergaulan di antara mereka

sendiri berbicara dengan bahasa Batak.

c. Demikian halnya suku bangsa Melayu, Jawa, Betawi,

Sunda, Bugis, Makassar, Ambon, Papua dan sebagainya

mereka berbicara dengan sesamanya menggunakan bahasa

daerah masing-masing.

Betapa beragamnya suku-suku bangsa di Indonesia,

mereka berbicara menggunakan bahasa daerahnya masing-

masing. Jika kedapatan ada seseorang dari suku bangsa Jawa

berbicara dalam bahasa Jawa di hadapan orang dari suku

bangsa Bugis yang sama sekali tidak mengerti bahasa Jawa,

tentu saja tidak akan terjadi komunikasi. Oleh karena itu, dalam

arena pergaulan antarsuku bangsa digunakan bahasa yang

dimengerti oleh semua suku bangsa, yaitu bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia sendiri dikembangkan dari bahasa

Melayu. Pada waktu itu, bahasa Melayu sudah menjadi bahasa

pergaulan, terutama di pelabuhan-pelabuhan dan tempat-

tempat bertemunya orang-orang yang datang dari berbagai

daerah. Suku bangsa Jawa yang berdagang ke Sumatra

misalnya berbicara dengan rekan dagangnya dalam bahasa

Melayu. Demikian pula orang-orang dari suku lain dalam

pergaulan antarsuku menggunakan bahasa Melayu. Oleh

karena itu, bahasa Melayu merupakan bahasa pergaulan

(

lingua franca

). Berdasarkan kondisi tersebut, maka bahasa

Melayu diangkat sebagai bahasa persatuan dengan nama

bahasa Indonesia.

2. Kesenian

Seni adalah penggunaan kreatif imajinasi manusia untuk

menerangkan, memahami, dan menikmati kehidupan. Dalam

kebudayaan-kebudayaan lain, seni sering digunakan untuk

keperluan yang dianggap penting dan praktis.

Para ahli antropologi telah menemukan bahwa seni

mencerminkan nilai-nilai kebudayaan dan perhatian rakyat.

Dari hal itu ahli, antropologi dapat mengetahui bagaimana suatu

bangsa mengatur negaranya dan mengetahui sejarahnya.

Praktik Antropologi

(

Pengamatan

lingkungan

)

Bahasa Indonesia se-

bagai bahasa persatuan

digunakan oleh seluruh

suku bangsa di Indone-

sia. Namun, masih ada

beberapa masyarakat

yang belum mampu

menggunakan bahasa

Indonesia. Lakukanlah

observasi dan penga-

matan terhadap bebe-

rapa orang di daerahmu,

mengenai kemampuan

penggunaan bahasa In-

donesia.

Presentasikan hasil ob-

servasi dan pengamat-

an Anda di depan kelas.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

57

Demikian juga seni musik, patung, dan seni rupa

dapat menjadi sarana untuk memahami pandangan

dunia seseorang. Adapun melalui studi distribu-

sional, kesenian dapat menjadi gambaran tentang

sejarah bangsa.

Di samping menambah kenikmatan dalam

hidup sehari-hari, kesenian mempunyai fungsi yang

beraneka ragam. Fungsi mitos misalnya menentu-

kan norma untuk perilaku yang teratur, kesenian

verbal umumnya meneruskan adat istiadat dan

nilai-nilai budaya. Ada juga yang berupa nyanyian,

musik, dan lain-lain.

Seni adalah produk jenis perilaku manusia

yang khusus, yaitu penggunaan imajinasi kreatif

untuk menerangkan, memahami, dan menikmati

hidup. Misalnya kita dapat mendengar lagu tentang

laut yang monoton demi kepuasan estetis saja.

Namun demikian, pada kenyataannya ketika orang

menggunakan perahu layar lagu itu memberi se-

mangat dan sangat bermanfaat.

Hubungan antara seni dan aspek-

aspek kebudayaan adalah biasa dalam

masyarakat di seluruh dunia. Hal itu juga

perlu adanya kombinasi khusus yang sama

antara lambang yang mewakili bentuk dan

ungkapan perasaan yang merupakan

imajinasi kreatif. Tanpa adanya permainan-

permainan imajinasi kita menjadi bosan, dan

dapat mematikan produktivitas.

Oleh karena itu, kesenian bukan suatu

kemewahan yang hanya dimiliki dan

dinikmati oleh kelompok kecil seniman,

namun juga semua orang yang normal dan

ikut serta berperan aktif. Dalam kesenian,

kita bebas menciptakan pola, alur cerita,

ritme yang sesuai dengan pikiran kita.

a. Seni Verbal

Istilah

folklore

diciptakan pada abad ke-19 untuk

menunjukkan dongeng, kepercayaan, dan adat kebiasaan

yang tidak tertulis dari kaum tani Eropa sebagai lawan

tradisi kaum elit terpelajar. Ahli linguistik dan antropologi

lebih suka berbicara tentang tradisi lisan dan seni verbal

suatu kebudayaan daripada

folklore

dan dongeng rakyat.

Sumber:

Ensiklopedi Populer Anak,

1998

S

Gambar 2.1

Hasil karya seni batik tulis

menunjukkan hasil ekspresi dalam meng-

gunakan kreativitas imajinasi manusia.

Sumber:

Ensiklopedi Nasional

Indonesia,

1997

S

Gambar 2.2

Kerajinan ukir-ukiran termasuk jenis

produk seni, yaitu seni ukir.

Antropologi SMA Jilid 1

58

Kesenian verbal meliputi cerita drama, puisi, periba-

hasa, bahkan memberi prosedur, pujian dan sebagainya.

Hal-hal tersebut mudah dipublikasikan dan memiliki daya

tarik populer dari kebudayaan rakyat. Pada umumnya cerita

tersebut terbagi menjadi tiga kategori pokok, yaitu mitos,

legenda, dan dongeng.

1) Mitos

Mitos adalah cerita tentang peristiwa-

peristiwa historis yang menerangkan masalah-

masalah akhir kehidupan manusia. Pada

dasarnya mitos bersifat religius dan masalah

yang dibicarakan adalah masalah-masalah

pokok kehidupan manusia, antara lain dari

mana asal kita, mengapa kita di sini, ke mana

tujuan kita, dan sebagainya. Setiap aspek-

aspek yang sangat luas dapat disebut mitos.

Contoh: mitos suku Fon di Afrika Barat. Pada

awal mulanya bintang kelihatan pada malam

hari maupun siang hari. Pada suatu hari, bulan

mengatakan pada matahari bahwa anak-anak

mereka ingin bersinar melebihi mereka,

dengan perjanjian mengikat bintang-bintang

dalam karung dan melemparnya. Akan tetapi bulan

tidak menepati perjanjian itu dan membiarkan anak-

anaknya bersinar di malam hari, sejak itulah matahari

menjadi musuh bebuyutan bulan yang kemudian dikejar-

kejar untuk membalas dendam. Apabila terjadi gerhana,

matahari hendak menahan bulan dan orang-orang keluar

rumah lalu menabuh gendang agar matahari melepas-

kannya.

Mitos yang demikian dipercaya, diterima, dan

tetap dilestarikan sebagai pandangan hidup bagi rakyat.

Mitos merupakan paparan yang menerangkan secara

implisit tentang tempat mereka di tengah-tengah alam

dan tentang seluk-beluk dunia mereka. Mengkaji

tentang mitos merupakan jenis kreativitas manusia yang

sangat penting dan juga memberi petunjuk-petunjuk

yang berharga.

2) Legenda

Legenda adalah cerita turun temurun dari zaman

dahulu yang menceritakan perbuatan-perbuatan

pahlawan, perpindahan penduduk, dan pembentukan

adat istiadat lokal. Legenda tidak banyak mengandung

masalah, tetapi juga lebih kompleks daripada mitos.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar,

2005

S

Gambar 2.3

Di Barat terdapat mitos

yang sangat terkenal, yaitu Romulus dan

Remus. Romulus dan Remus adalah dua

saudara kembar putra Dewa Mars yang

diasuh serigala kemudian mereka men-

dirikan Kota Roma.

Praktik Antropologi

(Menumbuhkan Rasa

Ingin Tahu)

Mitos-mitos yang ber-

kembang dalam masya-

rakat kita sangat ba-

nyak dan menarik untuk

dipelajari. Coba Anda

cari mitos-mitos yang

ada di daerah Anda ke-

mudian bandingkan de-

ngan mitos-mitos yang

ada di daerah lain.

Laporkan hasil kerja

Anda di depan kelas

agar teman-teman Anda

memahaminya.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

59

Legenda berfungsi untuk menghibur dan memberi

pelajaran serta menambah kebanggaan seseorang atas

keluarga, suku atau bangsanya.

Contoh: legenda tradisi masyarakat Aberalas Barat

(Quebec Selatan), yang menceritakan tentang seorang

anak laki-laki yang kesepian. Anak laki-laki tersebut

kemudian berjalan-jalan turun ke tepi sungai Odanak.

Di tepi sungai, ia merasa mendengar orang memanggil

namanya. Namun setelah memanggil, suara itu tidak

terdengar lagi. Ketika ia duduk menunggu panggilan

lagi, datanglah seorang laki-laki tua dan bertanya

mengapa ia menunggu, lalu anak itu menceritakannya.

Setelah anak laki-laki itu bercerita, kemudian orang

tua itu berkata, hal yang sama terjadi pada zaman

dahulu. Apa yang didengarkannya adalah makhluk rawa

kemudian menunjuk rerumputan tinggi sebagai tempat

persembunyiannya. Sesudah memanggil, makhluk itu

akan menenggelamkan diri. Orang tua itu berkata

makhluk itu hanya ingin menenggelamkanmu, maka

pulanglah saja.

Ajaran moral tersebut sederhana sekali, rawa

adalah tempat berbahaya maka hindarilah. Legenda

yang lebih panjang kadang-kadang berbentuk puisi atau

prosa yang dikenal dengan nama epik. Legenda dapat

mengandung rincian mitologis, khususnya kalau

menyinggung keadaan supranatural. Oleh karena itu,

kadang legenda tidak dapat dibedakan secara jelas

dengan mitos.

Di dalam kebudayaan kita, pembunuh, pembual

bisa menjadi pahlawan rakyat dan menjadi bahan cerita

legenda, seperti cerita Ken Arok.

3) Dongeng

Kata dongeng dianggap sekuler murni, dishistoris,

dan berupa cerita khayalan. Dongeng-dongeng interna-

sional yang populer adalah tentang si bodoh. Versi-

versi tersebut dicatat di Indonesia, India, Timur Tengah,

Spanyol, dan Italia.

Dongeng tersebut diklasifikasikan dalam katalog

sebagai dongeng yang mengandung situasi cerita atau

motif dasar. Setiap versi dongeng mempunyai struktur

urutan kejadian yang kadang-kadang disebut sintaksis

cerita.

Terbukti dalam kebudayaan tertentu orang akan

mengategorikan dongeng-dongeng lokal, dongeng

hewan, tipu muslihat, hantu, moral, dan sebagainya.

Antropologi SMA Jilid 1

60

Misalnya: cerita laba-laba, kelinci, kucing sebagai

pelaku utama atau Brer Fol (saudara rubah), Uncle

Remus (saudara kelinci), dan sebagainya.

Seperti halnya legenda, dongeng sering

menggambarkan pemecahan lokal etis yang terdapat

secara universal. Makin sering kita mengamati berbagai

kesenian secara terpisah makin jelas bahwa kesenian

saling berhubungan.

b. Seni Musik

Studi seni musik dimulai pada abad ke-19 dengan

pengambilan nyanyian-nyanyian rakyat. Dalam perkem-

bangan muncul cabang ilmu khusus, yang disebut etno-

musikopologi. Etnomusikopologi, yaitu cara untuk mende-

kati jenis ungkapan musikal yang sama sekali asing. Ke-

giatan tersebut dilakukan dengan mempelajari terlebih

dahulu fungsi musik dalam hal melodi, ritme, dan bentuk.

1) Unsur-Unsur Musik

Pada umumnya musik manusia berbeda dengan

musik alamiah. Misalnya suara nyanyian burung, srigala,

ikan paus, dan sebagainya.

Dalam sistem Barat atau Eropa, jarak antara nada

dasar dan nada atas yang pertama disebut oktaf. Oktaf

terdiri atas tujuh tingkatan nada, dan diberi nama A

sampai G. Meskipun demikian hanya nada atas yang

merupakan sebagian dari dasar yang dapat dianggap

sebagai gejala alamiah sesungguhnya.

2) Fungsi Musik

Ahli antropologi banyak mendapat manfaat

dengan mempelajari fungsi musik dalam masyarakat.

Pertama jarang dikatakan bahwa kebudayaan tidak

memiliki jenis musik. Bahkan orang-orang Tasaday di

Filipina, yaitu sekelompok orang penghuni hutan yang

baru-baru ini ditemukan oleh dunia luar, telah meng-

gunakan alat musik semacam harpa bambu yang

disebut “kubing”. Semua itu adalah bentuk perilaku

sosial yang merupakan contoh komunikasi dan suatu

pemerataan perasaan hidup bagi orang lain.

Fungsi musik yang paling jelas terdapat dalam

nyanyian. Para peneliti musik dahulu terkesan penta-

togis yang kelihatan sederhana. Sebagian besar musik

nonbarat dikesampingkan karena musik nonbarat

dianggap sebagai musik “primitif” tanpa bentuk, kurang

istimewa, dan dianggap sepele.

Sumber:

http://

images.google.co.id

S

Gambar 2.4

Orang-orang

Tasaday di Filipina juga

memanfaatkan alat musik yang

dikenal dengan nama “kubing”.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

61

c. Seni Patung

Dalam arti luas seni patung adalah seni tiga

dimensi. Setiap bentuk tiga dimensi dapat disebut

patung. Misalnya sebuah gapura, monumen atau

bangunan yang mengandung pokok-pokok artistik

yang sama dengan patung, topeng atau arca.

Seorang seniman telah memberi bentuk

nyata terhadap perasaan dan gagasan untuk

menciptakan atau mencipta ulang bentuk-bentuk

yang lebih bermakna. Dalam arti sempit patung

dapat diartikan sebagai hasil karya yang tidak

langsung untuk kepentingan tertentu dan dibuat

dari bahan keras atau bahan semi permanen.

Kata “seni patung” agaknya berbeda de-

ngan kegiatan kreatif yang ada dalam kehidupan

sehari-hari. Istilah seni patung digantikan dengan

istilah “seni plastik”. Barang-barang yang jelas

dibuat dengan keterampilan tidak sepenuhnya

dianggap sebagai patung karena agak sederhana,

tidak permanen, dan ukuran tidak besar. Barang-

barang hasil keterampilan disebut sebagai hasil

kerajinan.

Sebuah mobil, misalnya sebagus apapun bentuknya,

dan di manapun penempatannya, mobil merupakan benda

yang dikagumi dan berfungsi sebagai lambang dari

kebudayaan kita.

Adapun yang disebut seni patung atau seni plastik

biasanya tidak artistik secara kebetulan, tetapi karena

rekayasa seorang seniman, misalnya patung “Daud” dari

Michaelangelo adalah patung representatif, tentang suatu

kejelekan manusia. Patung itu juga abstrak sejauh patung

itu menggeneralisasikan ideal keindahan tubuh laki-laki,

kekuatan yang mantap, dan ketenangan emosinya.

3. Agama

a. Pengertian Agama

Agama dapat dipandang sebagai kepercayaan dan

pola perilaku, yang diusahakan oleh manusia untuk

menaungi masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan

dengan teknologi dan teknik organisasi yang diketahuinya.

Adapun ciri-ciri untuk mengidentifikasikan agama,

antara lain terdiri atas bermacam-macam ritual, doa,

nyanyian, tari-tarian, dan kubur untuk memanipulasi

kekuatan supranatural yang terdiri atas dewa-dewa, arwah

Praktik Antropologi

(Kecakapan Personal)

Perkembangan seni ma-

kin hari makin pesat.

Dari seni musik, seni

patung, seni lukis, dan

lain-lain. Coba amati diri

Anda, bakat apa yang

ada dan bagaimana usa-

ha-usaha yang akan

Anda lakukan untuk

mengembangkan bakat

tersebut. Kumpulkan

hasil evaluasi Anda ke-

pada bapak/ibu guru

untuk memperoleh sa-

ran-saran.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar,

2005

S

Gambar 2.5

Patung sebagai karya seni

tiga dimensi yang memberi suatu bentuk

nyata terhadap perasaan dan gagasan untuk

menciptakan bentuk yang bermakna.

Antropologi SMA Jilid 1

62

leluhur, maupun roh-roh. Dalam semua masyarakat ada

orang-orang tertentu yang memiliki pengetahuan khusus

tentang makhluk-makhluk dan kegiatan ritual (keagamaan).

Semua agama mempunyai fungsi-fungsi psikologi dan

sosial yang penting. Agama mengurangi kegelisahan dan

menerangkan apa yang tidak diketahui. Agama mena-

namkan tentang baik dan jahat juga benar dan salah. Me-

lalui upacara agama dapat digunakan untuk memantapkan

pelajaran tentang tradisi lisan.

Menurut mitos, orang Indian Tewa di New Mexico

muncul dari sebuah danau sebelah utara tempat kediaman-

nya sekarang. Bagi orang Tewa segala yang ada di dunia

terbagi ke dalam enam kategori, yaitu tiga kategori manusia

dan tiga kategori supranatural. Kategori supranatural

tersebut tidak hanya dianggap identik dengan manusia,

tetapi juga sesuai dengan dunia ilmiah.

Alfonso Ortiz seorang ahli antropologi berpendapat

bahwa orang Tewa menganggap bahwa agama tidak hanya

logis tetapi berfungsi dalam masyarakat.

Agama orang-orang Tewa benar-benar meresapi

setiap aspek kehidupan. Itulah dasar pandangan dunia or-

ang Tewa, tentang dunia yang satu, tetapi dualistis. Di

dalamnya terdapat banyak titik pertemuan yang menyebab-

kan keduanya dilestarikan sebagai satu komunitas.

Komunitas yang dikeramatkan dengan memberinya suatu

asal-usul supranatural dan upacara peralihan (“

rites of

passage

”).

Semua agama memenuhi banyak kebutuhan sosial

dan psikologis, seperti kematian, kelahiran, dan lain-lain.

Agama dapat menjadi sarana bagi manusia untuk

mengingat diri dari kehidupan duniawi yang penuh

penderitaan. Fungsi agama secara sosial tidak kalah

pentingnya daripada fungsi psikologisnya.

Agama tradisional memperkuat norma-norma ke-

lompok. Norma-norma merupakan sanksi moral untuk

perbuatan-perbuatan perorangan dan merupakan nilai-nilai

yang menjadi landasan keseimbangan masyarakat. Agama

dalam masyarakat tidak hanya menarik pengikut-

pengikutnya tetapi telah menimbulkan kebangkitan yang

kuat dari orang-orang fundamentalis dengan prasangka anti

fundamentalis dan ilmu pengetahuan yang kuat pula. Dalam

hal ini, fundamentalis adalah para penganut gerakan

keagamaan yang bersifat kolot dan reaksioner ingin kembali

pada ajaran-ajaran agama seperti yang terdapat dalam

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

63

kitab suci. Adapun fundamentalisme merupakan paham

yang ingin memperjuangkan sesuatu yang cenderung secara

radikal. Contohnya fundamentalisme Islam Ayatullah

Khomeini di Iran dan fundamentalisme Kristen dari Jerry

dan tokoh-tokoh lain di Amerika Serikat.

b. Pendekatan Antropologi terhadap Agama

Anthony F. C. Wallace mendefinisikan agama sebagai

seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi mitos.

Definisi tersebut mengandung suatu pengakuan

bahwa kalau tidak dapat mengatasi masalah serius yang

menimbulkan kegelisahan, maka manusia mengatasinya

dengan kekuatan supranatural. Untuk itu digunakan

upacara keagamaan. Hal tersebut oleh Wallace dipandang

sebagai gejala agama yang utama atau sebagai perbuatan

(

religion in action

). Fungsi yang utama ialah untuk mengu-

rangi kegelisahan dan untuk memantapkan kepercayaan

kepada diri sendiri.

Jadi, agama dapat dipandang sebagai kepercayaan

dan pola perilaku yang digunakan untuk mengendalikan

aspek alam semesta yang tidak dapat dikendalikan.

Kegiatan agama mungkin tidak begitu penting bagi kaum

elit sosial karena mereka menganggap dirinya sendiri lebih

dapat mengendalikan nasibnya sendiri, seperti bagi kaum

petani atau anggota-anggota kelas bawah.

c. Praktik Keagamaan

Banyak nilai agama yang berasal dari praktik-praktik

upacara keagamaan menimbulkan suatu rasa “transendensi

pribadi”. Meskipun upacara dan praktik agama sangat

beraneka ragam, bahkan upacara yang bagi kita kelihatan

ganjil dan eksotis dapat dibuktikan melalui fungsi sosial dan

psikologis.

d. Makhluk dan Kekuatan Supranatural

Salah satu ciri agama adalah kepercayaan kepada

makhluk dan kekuatan supranatural. Adapun makhluk

tersebut dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu sebagai

berikut.

1) Dewa dan Dewi

Dewa dan Dewi adalah makhluk-makhluk penting yang

agak jauh dari manusia. Mereka masing-masing

berkuasa atas bagian-bagian tertentu dari alam se-

mesta. Misalnya: di Yunani terdapat Zeus (Dewa

Langit).

Praktik Antropologi

(Pengamatan)

Lakukan pengamatan

terhadap praktik-prak-

tik keagamaan atau

kepercayaan di daerah

Anda.

1. Identifikasikan con-

toh-contoh praktik

keagamaan atau ke-

percayaan di daerah

Anda.

2. Bagaimana perkem-

bangan praktik-prak-

tik keagamaan atau

kepercayaan terse-

but sampai seka-

rang.

3. Bagaimana penda-

pat Anda dengan

praktik-praktik ke-

agamaan atau ke-

percayaan tersebut.

4. Tinjaulah pengamat-

an Anda dari kaca-

mata antropologi.

5. Tulislah hasil penga-

matan Anda dalam

bentuk laporan ter-

tulis yang rapi.

Antropologi SMA Jilid 1

64

Sumber:

Indonesian Heritage,

2002

S

Gambar 2.6

Sebagian besar masyarakat In-

donesia masih menganut kepercayaan animisme.

Mereka meyakini suatu benda memiliki roh/jiwa

yang harus dipuja, agar terhindar dari hidup yang

buruk, mara bahaya, atau nasib buruk.

Sumber:

Ensiklopedi Nasional Indonesia,

1997

S

Gambar 2.7

Kereta Kencana Keraton Jogjakarta.

Sebagian masyarakat percaya bahwa air bekas cucian

kereta tersebut mengandung berkah kebaikan.

2) Dewa-Dewa dan Dewi-Dewi seperti kepunyaan or-

ang Yunani.

Misalnya suku bangsa Aztec di Mexico mengakui

adanya pasangan dewa-dewi tertinggi, tetapi mereka

tidak menaruh perhatian kepadanya. Alasannya karena

mereka itu begitu jauh, perhatian suku bangsa Aztec

dipusatkan kepada dewa-dewi yang secara langsung

terlibat dalam permasalahan manusia.

3) Arwah Leluhur

Kepercayaan kepada arwah leluhur sejalan dengan

pengertian yang tersebar luas bahwa manusia terdiri

atas dua bagian, yaitu tubuh dan roh penghidupan.

Mengingat gagasan atas konsep tersebut, maka roh

yang ada pada orang meninggal dibebaskan dari tubuh

dan tetap terus hidup di luar sana. Arwah leluhur

dipercaya sangat mirip dengan orang yang masih hidup

dalam hal selera, emosi dan perilaku.

e. Animisme

Salah satu kepercayaan yang meyakini

tentang makhluk-makhluk supranatural

adalah animisme. Sir Edward Taylor me-

nemukan konsep tersebut. Pada tahun 1873

ia melihat banyak contoh animisme. Misalnya

suku bangsa Dayak di Kalimantan percaya

bahwa padi memiliki jiwa dan mereka

mengadakan perayaan untuk memper-

tahankan jiwa tersebut untuk menghindari

terjadinya kegagalan panen.

f . Animatisme

Animatisme adalah suatu sistem

kepercayaan yang meyakini bahwa

benda-benda atau tumbuhan yang ada

di sekeliling manusia memiliki jiwa dan

mampu berpikir, seperti manusia. Na-

mun, sistem kepercayaan ini tidak

menimbulkan aktivitas keagamaan guna

memuja benda-benda dan tumbuhan

tersebut. Akan tetapi hal itu dapat

menjadi unsur dalam sebuah religi.

Benda-benda pusaka atau senjata

dianggap memiliki kesaktian dan

menimbulkan kepercayaan bagi masya-

rakat tertentu. Misal: benda keramat

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

65

yang bernama “Kereta Kencana” dari Keraton Jogjakarta.

Pada setiap tanggal 1 Muharram (Suro), kereta kencana

tersebut dimandikan. Bekas air penyiraman itu diperebutkan

oleh banyak orang, karena mereka percaya bahwa air

tersebut dapat memberi tuah awet muda dan mudah

mendapat rezeki.

g. Petugas Keagamaan

Pendeta (pria dan wanita) adalah spesialis keagamaan

yang bekerja penuh (

full time

). Orang-orang seperti itu

sangat mahir menghubungi, memengaruhi dan mema-

nipulasi kekuatan-kekuatan supranatural. Ia telah menjalani

inisiasi sosial dan dilantik dengan upacara sebagai anggota

organisasi keagamaan yang diakui, dengan kedudukan, dan

tugas yang menjadi miliknya sebagai pewaris jabatan yang

sebelumnya dipegang orang lain. Sumber kekuasaannya

adalah masyarakat dan lembaga di mana pendeta pria dan

wanita itu bertugas.

h. Shaman

Shaman

adalah orang-orang yang secara individual

memiliki kemampuan khusus dan biasanya berada di tempat

yang sunyi dan terpencil. Apabila roh yang Mahabesar (

The

Great of Spirit

) dan Mahakuat (

The Power

) telah

diperoleh maka ia akan mampu menyembuhkan atau

meramal. Apabila kembali ke tengah-tengah masyarakat,

ia akan mendapat tugas keagamaan jenis lain, yaitu sebagai

shaman

.

Di Amerika Serikat jutaan orang

telah mengetahui tentang

Shaman

. Pe-

ngetahuan tersebut diperoleh dari

membaca otobiografi Black Elk, seorang

dukun (

medicine man

) tradisional dalam

buku

Indian Sioux

atau cerita-cerita yang

berupa khayalan.

Di kalangan masyarakat Indian

Crow, setiap orang laki-laki dapat menjadi

Shaman

. Hal itu dapat terjadi karena tidak

ada organisasi keagamaan yang membuat

undang-undang untuk mengatur kesadaran

di bidang agama. Cara-cara yang dilaku-

kan untuk menjadi

Shaman

antara lain

dengan berpuasa bahkan menyiksa dirinya

sendiri.

Sumber:

Indonesian

Heritage,

2002

S

Gambar 2.8

Seorang Shaman sedang mengobati

penderita dengan perantara daun.

Antropologi SMA Jilid 1

66

Sumber:

Ensiklopedi Populer Anak,

1998

S

Gambar 2.9

Orang-orang Indian banyak

yang menjadi Shaman terutama kaum laki-laki.

Unsur-unsur dalam Shamanisme, antara

lain sifat benci, keadaan tak sadar (

france

),

dan berbicara dalam bahasa yang tidak

dimengerti.

Shaman pada hakikatnya ialah seorang

pengusaha agama yang bekerja untuk ke-

pentingan seseorang yang menjadi kliennya.

Sebagai imbalan atas jasa-jasanya yang di-

berikan, Shaman kadang-kadang memungut

upah daging segar atau harta yang disukainya.

Sebuah aspek khusus Shamanisme yang

oleh orang Barat dianggap menganggu ialah

perempuan-perempuan yang biasanya ter-

dapat di dalam praktik Shamanisme itu.

Kenyataan lain bahwa klien melakukan pe-

kerjaan-pekerjaan yang tidak perlu.

i. Ritual dan Perayaan Keagamaan

Ritual keagamaan merupakan sarana yang meng-

hubungkan manusia dengan hal-hal yang bersifat kramat.

Ritual dapat memperkuat ikatan sosial, kelompok, dan

mengurangi ketegangan. Para ahli antropologi telah meng-

klasifikasikan beberapa tipe ritual antara lain sebagai

berikut.

1) Upacara Peralihan (Inisiasi)

Upacara peralihan (

rites of passage

) adalah

upacara keagamaan yang berhubungan dengan tahap-

tahap penting dalam kehidupan manusia seperti

kelahiran, kematian, dan perkawinan.

Arnold van Gennep menganalisis upacara

peralihan yang membawa manusia melintasi krisis yang

menentukan dalam kehidupannya seperti kelahiran,

pubertas, perwakilan menjadi ayah/ibu, dan lain-lain.

Van Gennep memaparkan upacara inisiasi (peralihan)

untuk orang laki-laki suku bangsa asli Australia. Apabila

para sesepuh telah menentukan waktunya, maka anak

laki-laki diambil dari desa, di bawah tangis kaum wanita

yang menurut upacara pura-pura menentang. Klimaks

upacara ini berupa penggarapan badaniah, seperti

pencabutan gigi.

Selama upacara pubertas di Australia itu, anak

yang diinisiasikan harus mempelajari adat dan

pengetahuan sukunya. Dalam masyarakat buta aksara,

metode belajar yang efektif seperti itu diperlukan untuk

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

67

kelestarian masyarakat si anak baru (

novice

). Hal itu

disambut dengan upacara-upacara seolah-olah ia

kembali dari alam orang-orang mati.

2) Upacara Intensifikasi

Upacara intensifikasi adalah upacara yang

menyertai keadaan krisis dalam kehidupan kelompok

dan bukan dalam kehidupan individu. Misalnya krisis

kurang hujan sehingga membahayakan tanaman dan

menggelisahkan semua orang. Oleh karena itu,

diadakan upacara massal untuk meredakan bahaya

tersebut. Sementara kematian orang dianggap krisis

terakhir dalam kehidupan individu. Oleh karena itu,

orang-orang yang masih hidup harus mengembalikan

keseimbangan itu. Misalnya salah satu bagian dari

upacara kematian orang Melanesia ialah memakan

daging orang yang meninggal. Hal itu dilaksanakan

dengan rasa jijik dan disusul dengan muntah-muntah

hebat. Menurut Malinowski upacara penguburan

merupakan sarana kolektif untuk mengungkapkan

perasaan pribadi dengan cara direstui masyarakat dan

untuk memelihara persatuan.

Penyelenggaraan upacara itu tidak terbatas hanya

kalau ada krisis terbuka khususnya negara-negara yang

hidup dari hortikultura dan pertanian. Upacara biasanya

dilakukan berhubungan dengan masa tanam, masa

berbuah, dan masa panen.

j. Fungsi Agama

Praktik keagamaan mengandung beberapa fungsi

psikologis dan sosial. Di sini fungsi-fungsi tersebut menjadi

lebih penting, yaitu menyediakan model alam semesta

secara teratur yang berperan untuk keteraturan manusia.

Dengan keadaan tersebut, maka terciptalah keadaan yang

baik untuk mengatasi krisis secara teoritis.

Fungsi sosial dari agama adalah memberi sanksi

kepada sejumlah besar tata kelakuan yang menyimpang.

Dalam konteks ini agama memegang peranan penting

dalam pengendalian sosial. Hal itu terlaksana melalui

pengertian tentang baik dan jahat.

Fungsi psikologis agama adalah membebaskan setiap

anggota masyarakat dari lepasnya tanggung jawab dalam

pengambilan keputusan, setidak-tidaknya dalam situasi yang

penting.

Praktik Antropologi

(Keanekaragaman

Agama)

Diskusikan bersama ke-

lompok Anda mengenai

fungsi psikologis dan

fungsi sosial dari aga-

ma. Sejauh mana fung-

si-fungsi tersebut dalam

hidup bermasyrakat.

Kemukakan ide Anda

lalu presentasikan di de-

pan kelas untuk men-

dapat tanggapan dari

teman-teman Anda atau

bapak/ibu guru.

Antropologi SMA Jilid 1

68

Cakrawala Budaya

Pada saat ini masyara-

kat Indonesia berada

pada posisi transisio-

nal, yaitu kondisi per-

alihan antara budaya

tradisional menuju bu-

daya modern. Oleh ka-

rena itu, masyarakat

banyak mengambil bu-

daya modern secara se-

bagian sebab mereka

juga masih memper-

tahankan budaya tra-

disionalnya.

C. Karakteristik Dinamika Kebudayaan

1. Pengertian Dinamika Kebudayaan

Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan.

Perubahan itu dapat berupa perubahan nilai-nilai sosial, norma-

norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi susunan lembaga

kemasyarakatan, interaksi sosial, dan sebagainya. Begitu

luasnya bidang perubahan itu, sehingga perlu ditentukan

batasan pengertian perubahan yang dimaksud.

Perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan

yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-

unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadi

keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.

Definisi perubahan (dinamika) kebudayan menurut para ahli,

antara lain sebagai berikut.

a. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin

Perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara-cara

hidup yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi

geografis kebudayaan material, komposisi penduduk,

ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru

dalam masyarakat tersebut.

b. Samuel Koenig

Perubahan kebudayaan menunjuk pada modifikasi-

modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.

Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab

internal maupun eksternal.

c. Selo Soemardjan

Perubahan kebudayaan adalah segala perubahan pada

lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi

sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola-pola

perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

d. Kingsley Davis

Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi

dalam struktur masyarakat.

e. William F. Ogburn

Perubahan kebudayaan mencakup unsur material ataupun

nonmaterial.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat

merupakan suatu gejala normal. Perubahan-perubahan yang

menjalar dengan cepat dari bagian dunia satu ke dunia lain

dalam suatu proses dikenal dengan istilah globalisasi.

Faktor-faktor penyebab perubahan kebudayaan ada dua,

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, yaitu

Tujuan pembelajaran

Anda adalah dapat

mengidentifikasi karak-

teristik dinamika bu-

daya.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

69

faktor berasal dari masyarakat itu sendiri. Adapun faktor

eksternal, yaitu faktor berasal dari luar masyarakat.

Faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara

lain sebagai berikut.

a. Adanya ketidakpuasan terhadap sistem nilai yang berlaku.

b Adanya individu yang menyimpang dari sistem nilai yang

berlaku.

c. Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.

d. Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk.

Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan,

antara lain sebagai berikut.

a. Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lain-

lain.

b. Timbulnya peperangan.

c. Kontak dengan masyarakat lain.

2. Mekanisme Dinamika Kebudayaan

a. Discovery, Invention, dan Inovasi

1) Discovery

Discovery

adalah penemuan unsur-unsur

kebudayaan yang baru baik berupa suatu alat baru

maupun ide baru.

Discovery

akan menjadi invention

kalau masyarakat sudah mengakui, menerima, serta

menerapkan penemuan baru itu.

Seringkali proses

discovery

sampai ke

invention

membutuhkan tidak hanya satu pencipta, tetapi

rangkaian dari beberapa pencipta.

Beberapa faktor pendorong bagi penemuan-pene-

muan baru dalam masyarakat, antara lain sebagai

berikut.

a) Kesadaran dari perorangan adanya kekurangan

dalam kebudayaan.

b) Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.

c) Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan

dalam masyarakat.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar,

2005

S

Gambar 2.10

Listrik dan lokomotif merupakan contoh discovery.

Antropologi SMA Jilid 1

70

I

I

I

E

2) Invention

Penemuan baru (

invention

) menimbulkan penga-

ruh yang bermacam-macam di dalam masyarakat.

Suatu penemuan baru (

invention

) dapat

menyebabkan perubahan-perubahan dalam bidang lain,

seperti: politik, agama, pendidikan, kesenian, adat

istiadat, dan sebagainya. Contohnya penemuan radio,

TV, dan telepon. Pengaruh penemuan baru dapat

digambarkan sebagai berikut (dikutip dari buku

Sosiologi suatu Pengantar: Soerjono Soekanto).

Penemuan baru (

invention

= I)

seperti radio, televisi, memancar ke

berbagai arah yang menyebabkan

perubahan dalam lembaga-lembaga

kemasyarakatan dan adat istiadat.

Suatu penemuan baru (

invention

) menyebabkan

perubahan-perubahan yang menjalar dari lembaga

kemasyarakatan lainnya. Hal itu dapat digambarkan

sebagai berikut.

(I) = penemuan baru, misal: pesawat terbang

1

= menambah perbedaan kekuatan antara negara

besar dengan negara kecil

2

= berpengaruh terhadap kekuasaan industri

3

= dan seterusnya

Beberapa jenis penemuan baru (

invention

) dapat pula

mengakibatkan satu jenis perubahan seperti gambar di

bawah ini.

Tiga penemuan baru: mobil, kereta

api, dan telepon menyebabkan

timbulnya lebih banyak pusat-

pusat kehidupan di daerah

pinggiran kota yang dinamakan

suburb = E

I

12

3

(I)

Sumber:

Ensiklopedi Umum

untuk Pelajar,

2005

S

Gambar 2.11

Radio dan

televisi merupakan contoh in-

vention dari penemuan listrik.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

71

3) Inovasi

Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari

penggunaan sumber-sumber alam, energi, modal,

pengaturan tenaga kerja, dan penggunaan teknologi,

yang menyebabkan adanya sistem produksi dan produk-

produk baru. Dengan demikian inovasi berkaitan

dengan pembaharuan kebudayaan khususnya mengenai

unsur-unsur teknologi dan ekonomi.

Dalam masyarakat terdapat individu-individu yang

sadar akan adanya berbagai kekurangan tersebut

dalam kebudayaan. Guna memperbaiki kekurangan

muncullah penemuan-penemuan baru yang bersifat

discovery

maupun

invention

.

Keinginan para ahli akan mutu suatu masyarakat

juga merupakan dorongan terjadinya penemuan baru.

Keinginan untuk mencapai mutu yang tinggi

menyebabkan para ahli selalu memperbaiki hasil-hasil

karyanya, sehingga tercipta penemuan baru. Usaha

untuk mencapai dan menciptakan penemuan baru

didorong oleh sistem perangsang, antara lain kehor-

matan, nama baik, kedudukan tinggi/harta benda.

Sistem inilah yang mendorong penemuan-penemuan

baru dalam masyarakat Eropa, Amerika, dan bekas

Uni Sovyet.

Selain penemuan-penemuan baru dalam unsur-unsur

kebudayaan jasmaniah atau kebendaan, terdapat pula

penemuan-penemuan baru di bidang rohaniah. Misalnya

ideologi baru, aliran kepercayaan yang baru, sistem hukum

baru, dan sebagainya. Penemuan baru tersebut oleh

Oghburn dan Nimkoff dinamakan

social invention.

Sosial

invention,

yaitu penciptaan pengelompokan individu-

individu atau penciptaan adat istiadat baru dan perlakuan

sosial yang baru.

Adapun yang terpenting dari

social invention

adalah

akibat adanya

social invention

terhadap lembaga-lembaga

kemasyarakatan yang kemudian berpengaruh pada bidang-

bidang kehidupan lainnya. Misalnya dengan dikenalkan

nasionalisme pada awal abad ke-20 oleh masyarakat

terjajah yang pernah mengalami pendidikan Barat, menim-

bulkan gerakan yang menginginkan kemerdekaan politik.

Gerakan-gerakan itu menimbulkan lembaga kema-

syarakatan baru, seperti partai politik dan negara-negara

baru.

Praktik Antropologi

(Kecakapan Akademik)

Lakukan pengamatan

terhadap lingkungan

sekitar rumah Anda

identifikasikan hasil-

hasil budaya yang ber-

asal dari proses inovasi.

Kumpulkan hasil kerja

Anda kepada bapak/ibu

guru.

Antropologi SMA Jilid 1

72

b. Difusi, Globalisasi, dan Budaya Nasional

1) Difusi

Difusi adalah suatu proses penyebaran unsur-

unsur kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok

lain atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain.

Dengan proses tersebut manusia mampu menghimpun

penemuan-penemuan baru yang dihasilkan.

Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru

yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan

dan disebarkan pada masyarakat luas sampai seluruh

umat manusia pada akhirnya. Seluruh umat manusia

dapat menikmati kegunaan penemuan baru bagi

kemajuan peradaban.

a) Jenis difusi menurut ruang lingkup terjadinya

Menurut ruang lingkup terjadinya difusi ada dua,

yaitu difusi intramasyarakat dan difusi antarma-

syarakat. Difusi intramasyarakat, yaitu difusi yang

terjadi pada masyarakat itu sendiri. Adapun difusi

antarmasyarakat, yaitu difusi yang terjadi antar-

masyarakat yang satu dan masyarakat lain.

(1) Difusi Intramasyarakat

Difusi intramasyarakat dipengaruhi oleh faktor-

faktor sebagai berikut.

(a) Suatu pengakuan bahwa unsur baru

tersebut mempunyai kegunaan.

(b) Ada tidaknya unsur-unsur yang memenga-

ruhi diterima dan ditolaknya unsur-unsur

baru.

(c) Suatu unsur baru yang berlawanan dengan

fungsi unsur lama kemungkinan besar tidak

akan diterima.

(d) Pemerintah dapat membatasi difusi yang

akan diterima.

(2) Difusi Antarmasyarakat

Difusi antarmasyarakat dipengaruhi oleh

faktor-faktor sebagai berikut.

(a) Adanya kontak dalam masyarakat ter-

sebut.

(b) Kemampuan untuk mendemonstrasikan

manfaat baru tersebut.

(c) Pengakuan akan kegunaan penemuan baru

tersebut.

(d) Peranan masyarakat yang menyebarkan

penemuan baru di dunia ini.

Praktik Antropologi

(Pengamatan

Lingkungan)

Lakukan pengamatan

terhadap lingkungan se-

kitar rumah Anda me-

ngenai terjadinya difusi

dalam masyarakat ter-

sebut. Identifikasikan

gejala-gejala sosial dan

budaya yang muncul.

Untuk mendukung pe-

ngamatan Anda lakukan

dengan teknik obser-

vasi dan wawancara.

Susunlah hasil penga-

matan Anda dalam ben-

tuk laporan tertulis.

Presentasikan hasil pe-

ngamatan Anda di de-

pan kelas.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

73

(e) Paksaan dapat juga digunakan untuk

menerima suatu penemuan baru.

b) Jenis difusi menurut cara berlangsungnya

(1)

Symbiotic

adalah pertemuan antara individu-

individu dari satu masyarakat dan individu-

individu dari masyarakat lain, tanpa mengubah

kebudayaan masing-masing.

(2)

Penetration pasifigue

adalah masuknya

kebudayaan asing dengan cara damai dan tidak

disengaja serta tanpa paksaan. Prosesnya

dapat berjalan secara timbal balik maupun

sepihak, misalnya penyebaran agama Hindu

dan Islam di Indonesia yang memperkaya

kebudayaan Indonesia.

(3)

Penetration violente

adalah masuk-

nya kebudayaan asing dengan cara

paksaan. Cara paksaan tersebut dapat

berupa penjajahan/peperangan. Nega-

ra yang menang memaksakan kebu-

dayaan kepada negara yang kalah.

Jepang yang kalah dalam Perang Du-

nia II terjadi perubahan, yaitu masya-

rakat yang tadinya agraris menjadi

industri di bawah Amerika Serikat.

Difusi dan akulturasi memiliki persaman dan

perbedaan. Persamaan difusi dan akulturasi adalah

masing-masing memiliki kontak. Tanpa kontak tidak

mungkin keduanya dapat berlangsung. Adapun

perbedaannya yaitu difusi berlangsung dalam

keadaan di mana terjadinya suatu kontak tidak

perlu ada secara langsung dan berkelanjutan.

Misalnya difusi menggunakan tembakau yang

tersebar di dunia. Adapun akulturasi memerlukan

hubungan dekat, langsung, dan berkesinambungan.

Proses difusi melancarkan perubahan karena difusi

tersebut memperkaya unsur-unsur budaya. Suatu

difusi yang meliputi jarak yang panjang biasanya

terjadi melalui suatu rangkaian pertemuan suatu

deret suku-suku bangsa.

2) Globalisasi

Globalisasi adalah proses terbentuknya suatu

sistem organisasi dan sistem komunikasi antara

masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem

dan kaidah yang sama.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar,

2005

S

Gambar 2.12 Perang merupakan salah

satu cara penyebaran unsur-unsur

kebudayaan secara paksa.

Antropologi SMA Jilid 1

74

Menurut Michael Horalombos dan Martin

Holborn, globalisasi adalah suatu proses yang di

dalamnya batas-batas negara luluh dan tidak penting

lagi dalam kehidupan sosial.

Faktor-faktor yang mempercepat

proses globalisasi sebagai berikut.

a) Meningkatnya perdagangan inter-

nasional

Sekarang ini hampir semua

negara melakukan kontak perda-

gangan. Meningkatnya kebutuhan

banyak negara untuk memasarkan

produknya mendorong perdagang-

an internasional dewasa ini me-

masuki era baru, yaitu era pasar

bebas. Era pasar bebas merupakan

suatu era di mana batas-batas ne-

gara dan peraturan-peraturan ma-

sing-masing negara tidak menjadi

penghambat dalam perdagangan.

b) Kemajuan sistem komunikasi dan

alat perhubungan

Komunikasi modern lewat

satelit memudahkan setiap orang

berhubungan di negara yang ber-

beda. Kemajuan alat transportasi

yang modern juga memungkinkan

orang bepergian dengan cepat dan

mudah dari negara satu ke negara

lain.

c) Pariwisata

Meningkatnya taraf

hidup masyarakat juga men-

dorong orang melakukan pe-

nyegaran hidup melalui ke-

giatan-kegiatan wisata. Ting-

ginya kebutuhan akan ke-

giatan wisata, maka pening-

katan ekonomi bisa diraih dari

sektor pariwisata. Sektor ini

yang menyebabkan negara-

negara di dunia membuka

lebar-lebar batas negaranya

bagi wisatawan asing.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar,

2005

S

Gambar 2.13

Kesamaan dalam hal periklanan

di berbagai negara, menunjukkan ciri-ciri

globalisasi.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar,

2005

S

Gambar 2.14

Handphone merupakan contoh

majunya sistem komunikasi saat ini.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar,

2005

S

Gambar 2.15

Banyaknya wisatawan asing di Indone-

sia telah mempercepat proses globalisasi.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

75

Saluran-saluran globalisasi, antara lain sebagai berikut.

a) Media massa

Media massa baik cetak mau-

pun elektronik merupakan sa-

luran utama globalisasi. Komu-

nikasi elektronik yang cepat dan

berkembangnya teknologi per-

cetakan jarak jauh membuat

informasi melalui media massa

dapat diperoleh dalam hitungan

menit bahkan detik.

b) Pariwisata internasional

Dengan perkembangan pariwisata internasional,

banyak orang melakukan perjalanan ke negara lain.

c) Migrasi internasional

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu

negara ke negara lain. Migrasi internasional adalah

berpindahnya penduduk dari satu negara ke negara

lain. Penyebab migrasi antara lain karena bencana

alam, tekanan politik, peperangan atau pekerjaan.

3) Budaya Nasional

Budaya nasional adalah perwujudan rasa, karsa,

dan karya bangsa. Wujud budaya nasional, yaitu sebagai

berikut.

a) Bahasa

Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia mem-

punyai fungsi sebagai berikut.

(1) Lambang kebanggaan nasional.

(2) Lambang identitas nasional.

(3) Alat pemersatu berbagai suku bangsa.

(4) Alat penghubung antardaerah dan antarbu-

daya.

b) Seni berpakaian

Kebaya yang dipakai wanita-

wanita Indonesia merupakan

salah satu contoh wujud bu-

daya nasional. Penggunaan-

nya tidak terbatas pada suku,

kalangan atau golongan ter-

tentu. Jenis lain adalah batik

yang membedakan orang In-

donesia dan nonIndonesia.

W

Gambar 2.16

Internet merupakan

media elektronik

yang bisa digunakan

untuk memperoleh

informasi global

secara bebas dan

murah.

Sumber:

Ensiklopedi Umum

untuk Pelajar,

2005

Praktik Antropologi

(Kecakapan Akademik,

Personal, dan Sosial)

Indonesia merupakan

negara yang memiliki ke-

anekaragaman budaya.

Diskusikan bersama ke-

lompok belajarmu me-

ngenai perkembangan

budaya nasional Indo-

nesia di zaman modern

saat ini. Analisislah

sejauh mana pengaruh

budaya asing terhadap

budaya nasional. Buat-

lah rangkuman menge-

nai hasil diskusi Anda,

lalu kumpulkan kepada

bapak/ibu guru.

Sumber:

http://

images.google.co.id

W

Gambar 2.17

Kebaya yang

dipakai wanita Indonesia

merupakan salah satu contoh

wujud budaya nasional.

Antropologi SMA Jilid 1

76

Sumber:

Ensiklopedi Umum

untuk Pelajar,

2005

S

Gambar 2.18

Bali merupakan

satu-satunya provinsi di Indone-

sia yang mayoritas penduduknya

menganut agama Hindu. Ma-

suknya kebudayaan Hindu me-

nyebabkan terbentuknya ke-

budayaan Hindu Bali.

Praktik Antropologi

(

Apresiasi terhadap

keragaman budaya

)

Coba lakukan peng-

amatan terhadap kebu-

dayaan di lingkungan

sekitar Anda yang me-

nunjukkan adanya un-

sur akulturasi. laporkan

hasil pengamatan Anda

di depan kelas untuk

memperoleh tanggapan

dari guru dan rekan An-

da.

c) Perilaku

Perilaku yang dikenal oleh bangsa asing dari bangsa

Indonesia sebagai berikut.

(1) Gotong royong.

(2) Musyawarah mufakat.

(3) Ramah tamah.

(4) Toleransi.

c. Akulturasi, Sinkretisme, dan Milanarisme

1) Akulturasi

Akulturasi adalah proses perubahan yang di

dalamnya terjadi penyatuan budaya-budaya yang

berbeda. Hal itu terjadi apabila suatu unsur kebudayaan

tertentu dari masyarakat berhadapan dengan unsur

kebudayaan dari masyarakat lain, sehingga unsur-unsur

kebudayaan asing itu diserap ke dalam kebudayaan

penerima tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan

penerima. Misalnya kebudayaan Hindu memasuki

kebudayaan Bali menjadi kebudayaan Hindu Bali.

Unsur kebudayan Bali tidak hilang walaupun dimasuki

oleh budaya Hindu.

2) Sinkretisme

Sinkretisme adalah suatu proses terjadinya perte-

muan dua buah kebudayaan dan tidak menghilangkan

jati diri masing-masing. Sinkretisme berbeda dengan

akulturasi. Bedanya, sinkretisme tidak menghasilkan

kebudayaan baru, tetapi kebudayaan lama mengalami

penyesuaian.

3) Milanarisme

Milanarisme/mesianisme adalah suatu gerakan

rakyat yang timbul atas kepercayaan bahwa seorang

tokoh akan datang untuk membebaskan orang dari

segala penderitaan/kesengsaraan.

Contoh: Gerakan Ratu Adil

d. Adaptasi

Adaptasi adalah suatu proses perubahan kebudayaan

sesuai dengan lingkungan. Macam-macam proses adaptasi

sebagai berikut.

1) Adaptasi Evolusioner

Adaptasi Evolusioner adalah perubahan kebudayaan

dalam masyarakat yang berlangsung lama dari tingkat

tinggi ke tingkat yang lebih rendah.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

77

2) Evolusi Konvergensi

Evolusi konvergensi adalah berkembangnya adaptasi

dalam kondisi lingkungan yang sama oleh bangsa-

bangsa dengan latar belakang kebudayaan yang sangat

berbeda.

3) Evolusi Paralel

Hampir sama dengan evolusi konvergensi. Bedanya

adalah berkembangnya adaptasi dalam lingkungan yang

sama dan dengan latar belakang kebudayan yang agak

sama pula.

4) Daerah Kebudayaan

Daerah kebudayaan atau

culture area

merupakan

suatu gabungan yang dilakukan oleh ahli-ahli antropologi

terhadap suku-suku bangsa yang memiliki kebudayaan

dari beberapa unsur yang sama dan arti yang menyolok.

5) Pola Adaptasi Kebudayaan

Pola adaptasi kebudayaan merupakan suatu pola

adaptasi masyarakat agar mampu hidup dan menjaga

kelangsungan keberadaannya sesuai dengan situasi dan

kondisi suatu daerah tertentu. Adaptasi tersebut dila-

kukan masyarakat Indonesia melalui tahapan sebagai

berikut.

a) Berburu dan meramu.

b) Menangkap ikan.

c) Bercocok tanam secara sederhana.

d) Beternak.

e) Bercocok tanam dengan irigasi.

e. Pembangunan dan Modernisasi

1) Pembangunan

Pembangunan adalah usaha terencana dan

terarah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup

manusia yang menuntut adanya perubahan sosial

budaya sebagai pendukung keberhasilan dan meng-

hasilkan perubahan sosial budaya. Berdasarkan batasan

tersebut pembangunan dapat diartikan sebagai

perubahan yang dikehendaki dan direncanakan.

Pembangunan merupakan proses perubahan di

segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja

berdasarkan suatu perencanaan sosial (

social plan-

ning

), juga didasarkan oleh pengertian tentang

hubungan manusia dengan alam sekitar, hubungan

golongan dengan golongan dalam masyarakat dan

budaya.

Antropologi SMA Jilid 1

78

2) Modernisasi

Modernisasi adalah proses perubahan masyarakat

dan kebudayaan dari masyarakat dan kebudayaan

tradisional ke masyarakat dan kebudayaan modern

dalam seluruh aspek kehidupan.

Proses modernisasi mencakup proses yang sangat

luas dan kadang-kadang tidak dapat diterapkan batas-

batasnya secara mutlak. Di suatu daerah, modernisasi

merupakan perubahan bentuk sosial-budaya yang

terarah (

directed planning)

, yang didasarkan pada

perencanaan sosial (

social planning

).

Dalam perubahan ini sering terjadi disorganisasi,

yaitu memudarkan atau melemahkan norma-norma dan

nilai-nilai lama dalam masyarakat.

3. Konsekuensi dari Mekanisme Dinamika Kebuda-

yaan

a. Discovery, Invention, dan Inovasi

1) Discovery dan Invention

a) Perubahan budaya berlangsung cepat dan merang-

sang penemuan-penemuan yang lain.

b) Belum diterima masyarakat apabila tidak sesuai

kebutuhan.

2) Inovasi

a) Teknologi makin maju serta mendatangkan kese-

jahteraan masyarakat dalam pemakaian suatu alat.

b) Sebaiknya makin maju suatu teknologi, maka makin

canggih juga tingkat suatu masyarakat.

b. Difusi, Globalisasi, dan Budaya Nasional

1) Difusi

a) Selalu ingin mengadakan kontak dengan luar ne-

geri.

b) Terjadinya perubahan masyarakat baik dalam ke-

lompok kecil maupun besar.

c) Yang tidak memiliki kontak dengan dunia luar

cenderung sulit mengatasi perubahan.

2) Globalisasi

a) Terjadinya kejutan budaya (

culture shock

).

b) Terjadinya ketimpangan budaya (

culture lag

).

c. Akulturasi, Sinkretisme, dan Milanarisme

1) Bisa terjadi sedikit mengalami perubahan (

subsitusi

).

2) Membentuk sistem baru yang berarti.

3) Dapat terjadi atau juga tidak terjadi perubahan (

audisi

).

Praktik Antropologi

Lakukan sebuah kun-

jungan ke suatu daerah

yang agak terpencil.

Lalu amatilah kehidupan

sosial-budaya masya-

rakat di sana. Identifika-

sikan proses moderni-

sasi yang terjadi dalam

masyarakat tersebut,

serta pengaruh yang

ditimbulkan. Susunlah

hasil kunjunganmu ter-

sebut dalam bentuk la-

poran tertulis. Lalu kum-

pulkan kepada bapak/

ibu guru.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

79

4) Dapat memudarkan bahkan menghilangkan suatu unsur

budaya yang berarti (

dekulturasi

).

5) Dapat terjadi penolakan.

d. Adaptasi

1) Dapat mengubah lingkungan.

2) Dapat mempertahankan hidup.

e. Pembangunan dan Modernisasi

1) Pembangunan

a) Ilmu pengetahuan terbukti dapat mendorong ma-

syarakat ke arah kehidupan yang lebih baik.

b) Suatu nilai dalam masyarakat dapat menemukan

cipta, rasa, dan karsa manusia, berguna atau tidak

berguna, benar atau salah, baik atau buruk, dan

religius atau sekuler.

c) Terjadi perubahan dalam etos masyarakat yang

tampak pada tingkah laku dan kegemaran-ke-

gemaran warga masyarakat.

2) Modernisasi

a) Masuknya budaya asing yang tidak cocok dengan

tradisi yang ada.

b) Banyak orang bergaya hidup kebarat-baratan

(

westernisasi

).

D. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat

Integrasi Nasional

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional

mempunyai arti dua macam, yaitu:

1.

Secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan

berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan

wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

2.

Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses

penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda,

sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan

bermasyarakat dan berbangsa.

Perwujudan integrasi nasional masyarakat dan budaya bangsa

Indonesia yang heterogen ( beraneka macam ) itu diungkapkan

dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-

beda suku bangsa, agama, budaya daerah, tetapi tetap satu bangsa.

Istilah Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan oleh seorang

Empu terkenal di Kerajaan Majapahit, yaitu Empu Tantular, dalam

kitab Sutasoma.

Praktik Antropologi

(Kecakapan Akademik)

Menurut pendapat Mi-

chael Horalombos dan

Martin Harborn globa-

lisasi adalah suatu pusat

yang di dalamnya batas-

batas negara luluh dan

tidak penting lagi dalam

kehidupan sosial. Bagai-

mana pendapat Anda

tentang hal ini kaitannya

dengan perubahan ke-

budayaan di Indonesia?

Setujukah Anda? Beri

Alasannya.

Kumpulkan hasil kerja

Anda kepada bapak/ibu

guru.

Tujuan pembelajaran

Anda adalah dapat

mengidentifikasi fak-

tor-faktor pendorong

dan penghambat inte-

grasi nasional.

Antropologi SMA Jilid 1

80

Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut.

1.

Faktor sejarah yang menimbulkan rasa

senasib dan seperjuangan.

2.

Keinginan untuk bersatu di kalangan

bangsa Indonesia sebagaimana dinyata-

kan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28

Oktober 1928.

3.

Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa

Indonesia, sebagaimana dibuktikan per-

juangan merebut, menegakkan, dan

mengisi kemerdekaan.

4.

Rasa rela berkorban untuk kepentingan

bangsa dan Negara, sebagaimana dibukti-

kan oleh banyak pahlawan bangsa yang

gugur di medan perjuangan.

5.

Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan

Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera

Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesa-

tuan bahasa Indonesia.

6.

Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila,

dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

7. Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri

khas kepribadian bangsa Indonesia secara turun temurun.

Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut.

1.

Masyarakat Indonesia yang heterogen

(beraneka ragam) dalam faktor-faktor

kesukubangsaan dengan masing-masing

kebudayaan daerahnya, bahasa daerah,

agama yang dianut, ras dan sebagainya.

2.

Wilayah negara yang begitu luas, terdiri

atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh

lautan luas.

3.

Besarnya kemungkinan ancaman, tan-

tangan, hambatan dan gangguan yang

merongrong keutuhan, kesatuan dan

persatuan bangsa, baik yang berasal dari

dalam maupun luar negeri.

4.

Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pem-

bangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai

rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA ( Suku,

Agama, Ras, dan Antargolongan), gerakan separatisme dan

kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.

Sumber:

Jawa Pos,

19 Mei 2007

S

Gambar 2.19

Gotong royong merupakan ciri khas

bangsa Indonesia yang dapat mendorong integrasi

nasional.

Sumber:

http://images.google.co.id

S

Gambar 2.20

Konflik antarsuku harus dihindari

karena dapat mengancam integrasi nasional.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

81

5.

Adanya paham

etnosentrisme” di antara beberapa suku

bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan

menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

6.

Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh

budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa,

baik melewati kontak langsung maupun kontak tidak langsung.

Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata,

sedangkan kontak tidak langsung, antara lain melalui media

cetak (majalah, tabloid), atau media elektronik (televisi, radio,

film, internet, telepon seluler yang mempunyai fitur atau

fasilitas lengkap). Hal itu akan berdampak adanya westernisasi

atau gaya hidup kebarat-baratan/meniru gaya hidup orang

Eropa atau Amerika, pergaulan bebas, penyalahgunaan

narkotika, minum minuman keras, dan sebagainya.

Contoh wujud integrasi nasional, antara lain sebagai berikut.

1 . Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta

oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan pada

tahun 1976.

Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat anjungan

dari semua propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi).

Setiap anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka

macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian

daerah, alat musik khas daerah, dan sebagainya.

2.

Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita

berbeda dengan teman, tetangga atau saudara, kita harus saling

menghormati.

3.

Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah

lain, bahkan mau mempelajari budaya daerah lain, misalnya

masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang

merupakan salah satu tarian adat Bali.

Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di dalam

komplek Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan

tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di Indonesia,

yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama Kristen

dan Katolik), pura (untuk agama Hindu) dan wihara (untuk

agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama resmi

di Indonesia baru 5 (lima) macam.

4.

Diadakan Pekan Olahraga Nasional (PON), yaitu perlombaan

bidang olahraga tingkat nasional yang diselenggarakan setiap

4 (empat) tahun sekali. Melalui Pekan Olahraga Nasional akan

terpupuk persatuan Indonesia dan menggali potensi para atlet

daerah untuk dapat berkembang mewakili negara di tingkat

internasional.

Sebagai seorang pemuda

penerus generasi bangsa,

kita harus bersikap positif,

berpikir kritis, dan kreatif.

Apalagi di era globalisasi

saat ini, persaingan hidup

makin ketat. Oleh karena

itu, kita harus membekali

diri dengan pengetahuan

dan keterampilan yang

cukup.

Coba Anda tuliskan usaha-

usaha apa yang sebaiknya

dilakukan oleh para ge-

nerasi muda dalam meng-

hadapi tantangan ke depan

serta untuk menciptakan

terwujudnya integrasi

nasional di era global.

Kumpulkan hasil pemikiran

Anda kepada bapak/ibu

guru untuk memperoleh

tanggapan.

MOTIVASI

(Orientasi Masa Depan,

Menghadapi Tantangan,

dan Berkarya)

Antropologi SMA Jilid 1

82

Tujuan pembelajaran

Anda adalah dapat

membandingkan pro-

ses pewarisan budaya

pada masyarakat tra-

disional dan modern.

Sebagai seorang pelajar yang baik, kalian harus memiliki sikap

kepedulian untuk mewujudkan integrasi nasional. Adapun contoh-

contoh untuk mendukung terwujudnya integrasi nasional yang dapat

dilakukan sebagai berikut.

1.

Pertukaran pelajar antarprovinsi se-Indonesia.

2.

Pengiriman misi kebudayaan dari para pelajar ke berbagai

daerah di Indonesia.

3.

Mengadakan festival seni dan budaya antarpelajar se-Indo-

nesia.

4.

Mengadakan perlombaan antarpelajar se-Indonesia untuk lebih

mengenalkan budaya lokal masing-masing daerah kepada

seluruh rakyat Indonesia.

E. Pewarisan Budaya pada Masyarakat Tradisional

dan Modern

1. Pengertian Pewarisan Budaya

Pewarisan budaya adalah suatu proses, perbuatan atau

cara mewarisi budaya di dalam masyarakat. Proses tersebut

dinamakan juga

socialitation.

Dalam proses tersebut seorang

individu mengalami pembentukan sikap untuk berperilaku

sesuai dengan kelompoknya.

Budaya diwariskan dari generasi terdahulu ke generasi

berikutnya. Hanya saja dalam proses pewarisan budaya meng-

hendaki adanya penyempurnaan sesuai dengan perkembangan

zaman dan kemajuan masyarakat.

Melville J. Herskovits dan Malinowski menyebutnya

Cultural Determinism

artinya segala sesuatu yang terdapat

di dalam masyarakat ditentukan oleh budaya yang dimiliki

masyarakat.

2. Hubungan antara Kebudayaan dan Kepribadian

M.J. Herskovits memandang budaya sebagai sesuatu

yang

super organic

karena budaya bersifat turun-temurun

meskipun masyarakat senantiasa silih berganti yang disebabkan

oleh adanya kematian dan kelahiran.

Theodore M. Newcomb mengatakan kepribadian menun-

juk pada sikap-sikap seseorang untuk berbuat, mengetahui,

berpikir, dan merasakan secara khusus apabila dia berhubungan

dengan orang lain atau menanggapi sesuatu keadaan.

Kepribadian banyak dipengaruhi adat istiadat pengasuhan

anak-anak. Anak-anak diasuh oleh orang-orang dalam

lingkungannya, ibu, ayah, dan saudara. Jika anak-anak sudah

dewasa, beberapa watak yang seragam akan menonjol pada

individu yang sudah dewasa itu. Lanton dan Kardiner

Praktik Antropologi

(Kecakapan Akademik,

Personal, dan Sosial)

Lakukan pengamatan

terhadap teman di

sekolah atau teman di

rumah Anda. Amatilah

perwatakan yang mun-

cul dari teman-teman

Anda. Lalu bertanyalah

mengenai masa kecil-

nya. Selanjutnya ban-

dingkan kepribadian pa-

da masa kecil dan pada

masa sekarang. Adakah

perbedaan dan persa-

maannya. Jika ada ana-

lisislah faktor-faktor pe-

nyebabnya. Susunlah

hasil kerja Anda dalam

bentuk laporan tertulis

yang rapi, lalu dikum-

pulkan kepada bapak/

ibu guru.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

83

menyebutkan watak ini disebut kepribadian umum atau

kepribadian dasar (

basic personality structure

). Berda-

sarkan konsep yang diajukan Lanton dan Kardiner, kemudian

muncul konsep kepribadian Timur dan kepribadian Barat.

Prof. Dr. Koentjaraningrat menyatakan bahwa kepriba-

dian adalah watak khas seseorang yang tampak dari luar, se-

hingga orang luar memberikan kepadanya sesuatu identitas

khusus. Jadi, kepribadian dipengaruhi oleh faktor kedaerahan,

cara hidup di kota atau di desa, agama, profesi, dan kelas

sosial.

Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan hubungan antara

kebudayaan dan kepribadian berikut ini.

Masyarakat

Kebudayaan

Individu dan perilakunya

Kepribadian

Keterangan bagan:

Kepribadian mengacu pada ciri-ciri khas dan sifat-sifat yang

mewakili sikap sekarang. Kepribadian adalah pola-pola

pemikiran, peranan, konsep diri, mentalitas, dan segala

kebiasaan-kebiasaan. Individu dan perilakunya disesuaikan

dengan masyarakat dan kebudayaannya.

a. Kepribadian yang selaras dengan lingkungan alam dan

lingkungan sosial

1) Lingkungan alam

Lingkungan alam adalah ke-

adaan tanah, iklim, flora, dan fauna

di sekitar individu. Keselarasan

hubungan manusia dengan lingkungan

alamnya sebagai tempat hidup yang

memberi hidup manusia. Dalam hu-

bungan ini dibutuhkan sikap tertentu

yang tidak hanya menganggap ling-

kungan alam sebagai objek sumber

kehidupan melainkan sebagai teman

dalam menghadapi kehidupan.

Makna lingkungan alam bagi manusia

ada tujuh, yaitu berikut.

a) Manusia mempunyai ikatan dengan alam yang

sifatnya religius.

Sumber:

Negara dan Bangsa,

2002

S

Gambar 2.21

Alam sebagai penyedia berbagai

kebutuhan hidup manusia merupakan sumber daya

yang harus dilestarikan.

Antropologi SMA Jilid 1

84

Praktik Antropologi

(Orientasi Masa

Depan, Menghadapi

Tantangan, dan

Berkarya)

Sejak sekarang Anda

harus memiliki kepri-

badian yang unggul. Di

era globalisasi, kita

tidak boleh hidup santai.

Kepribadian yang ung-

gul tidak dilihat dari

fisiknya, tetapi juga ba-

gaimana ia menyikapi

kondisi alam beserta

pemanfaatannya. Coba

kemukakan ide Anda

mengenai ciri-ciri sese-

orang yang memiliki

kepribadian yang sela-

ras dengan alam. Baca-

kan ide/pendapat Anda

di depan kelas untuk

mendapat tanggapan

dari teman-teman atau

bapak/ibu guru.

b) Motivasi etis dapat mendasari kecintaan terhadap

alam, yang dasarnya adalah rasa keindahan.

c) Alam menghidupi manusia karena flora dan fauna

memberikan bahan untuk sandang, pangan, dan

papan.

d) Alam merupakan serikat bagi manusia dalam

mempertahankan diri terhadap bencana seperti

badai, gempa bumi, banjir, dan pencemaran.

e) Alam mempunyai arti yang penting bagi ilmu

pengetahuan dan pendidikan.

f) Alam menjadi sumber kesehatan, rekreasi, dan

kesenian.

Jadi, pengelolaan sumber daya alam (eksplorasi

dan eksploitasi) tidak bersifat merusak. Sumber-sumber

alam berupa tanah, air, hutan, dan sumber alam lainnya

harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan hidup manusia.

2) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial terdiri atas individu maupun

kelompok yang berada di sekitar manusia. Di dalam

masyarakat akan dijumpai lapisan-lapisan sosial yang

menghasilkan kepribadian masing-masing.

Individu disebut berkepribadian apabila pola

perilakunya yang khas diproyeksikan pada lingkungan

sosialnya.

Jadi, satuan lingkungan sosial mempunyai

karakteristik yang berbeda fungsi, struktur, peranan dan

proses-proses sosialisasinya. Posisi peranan dan

perilaku individu diharapkan selaras dengan lingkungan

seperti situasi berikut.

a) Individu dengan keluarga. Peranan individu

ditentukan adat istiadat, norma-norma, dan nilai-

nilai serta bahasa yang ada pada keluarga itu

melalui proses sosialisasi dan internalisasi.

b) Individu dengan lembaga. Tumbuhnya individu ke

dalam lembaga sosial berlangsung melalui proses

sosialisasi. Posisi dan peranan individu dalam

lembaga sosial sudah di bakukan berdasarkan moral

adat/hukum yang berlaku.

c) Individu dengan komunitas-komunitas diartikan

sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang

yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

x

Teoritis yang terbatas.

x

Keorganisasian tata hidup bersama.

x

Berlakunya nilai-nilai kolektif.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

85

Posisi dan peranan individu di

dalam komunitas tidak lagi bersifat

langsung sebab perilakunya sudah

tertampung oleh keluarga dan kebu-

dayaan yang mencakup dirinya. De-

ngan demikian keluarga dan lemba-

ga dalam sebuah komunitas dipan-

dang sebagai wahana sosialisasi

atau penyebaran nilai-nilai budaya.

d) Individu dengan masyarakat

Masyarakat pada hakikatnya terdiri

atas sekian komunitas yang berbeda,

sekaligus mencakup berbagai ma-

cam keluarga, lembaga, dan individu.

e) Individu dengan negara

Negara merupakan wujud dari pola-

pola penglihatan atau persepsi dari

perasaan (

cort hats

) dan penilaian

masyarakatnya sendiri, bukan ke-

pribadian masyarakat asing.

b. Kepribadian yang menyimpang atau tidak selaras dengan

lingkungan alam dan sosial

1) Lingkungan alam

Pemanfaatan lingkungan alam yang tidak benar

akan menimbulkan bencana, misalnya banjir, erosi,

kekeringan, dan lain-lain. Perkembangan pembangunan

berhasil meningkatkan kesejahteraan, tetapi dapat pula

menimbulkan pencemaran jika tidak memerhatikan

lingkungan alam. Pencemaran itu akibat limbah, seperti

limbah pabrik, limbah industri, maupun adanya polusi

kendaraan bermotor. Di negara-negara maju banyak

mengalami pencemaran dan kerusakan lingkungan

yang cukup memprihatinkan.

Contoh:

a) peristiwa kegagalan

pengeboran gas alam

oleh PT Lapindo Bran-

tas yang menyebabkan

keluarnya lumpur panas

dan menggenangi ka-

wasan permukiman

penduduk di Sidoarjo,

Jawa Timur;

Sumber:

Negara dan Bangsa,

2002

S

Gambar 2.22

Masyarakat sebuah perkotaan

merupakan lingkungan sosial yang terdiri atas

individu-individu

Sumber:

Jawa Pos,

2006

S

Gambar 2.23 Keluarnya lumpur panas merupakan pemanfaatan

lingkungan alam yang tidak profesional, menyebabkan kerugian

pada manusia itu sendiri

Antropologi SMA Jilid 1

86

b) pencemaran udara dan hujan asam akibat industri

di Eropa mengakibatkan kerugian material men-

capai 2 milyar dolar, sedangkan kerugian yang

sama mengakibatkan turunnya hasil panen beras

dan gandum yang mencapai 30% di Jepang.

2) Lingkungan Sosial

Kepribadian menyimpang (

deviant personality

)

telah diteliti para ahli antropologi. Dalam penelitian

tersebut ditemukan beberapa gejala sebagai berikut.

a) Kepribadian yang retak

Kepribadian menurut Sigmund Freud terdiri atas

tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

(1)

Id

, yaitu mewakili diri dari bagian yang bersifat

tidak sadar, naluriah, impulsif (mudah terpenga-

ruh oleh gerak hati) dan tidak disosialisasikan.

(2)

Ego

yaitu mewakili bagian dari yang bersifat

sadar dan rasional.

Ego

sering disebut juga

penjaga pintu kepribadian karena ia menjaga

interaksi antara

id

dan

super-ego

.

(3)

Super-ego

, yaitu mewakili bagian dari yang

telah menyerap nilai-nilai budaya dan berfungsi

sebagai suara hati.

Para ahli menyatakan bahwa perilaku menyimpang

timbul manakala

Id

yang tidak terkendali muncul

bersamaan dengan

super-ego

yang kurang aktif.

Contoh:

Seorang yang sedang lapar membutuhkan

makanan. Dalam kondisi ini,

id

-nya memerintahkan

agar kebutuhannya segera terpenuhi dengan

menggunakan cara-cara apa pun. Kalau ternyata

super-ego

nya benar-benar lemah dan tidak mampu

mengendalikan

id

-nya, orang tersebut mungkin

langsung memasuki restoran dan merampas

makanan dari meja makan. Dalam kasus ini,

ego

tidak memerintahkan bahaya yang mungkin terjadi.

Super-ego

juga berfungsi sebagaimana mestinya.

Super-ego

tidak memberikan isyarat bahwa

perbuatan ini adalah jenis perilaku menyimpang.

b) Nilai-nilai subkebudayaan menyimpang

Sejumlah perilaku penyimpangan kelompok

terjadi dalam subkebudayaan dari masyarakat.

Subkebudayaan menyimpang (

deviant subculture

)

adalah subkebudayaan yang bertentangan dengan

norma-norma kebudayaan dominan. Hal itu

Praktik Antropologi

(Pengamatan)

Lakukan kunjungan ke

sebuah terminal atau

pasar di daerah Anda.

Amatilah gejala-gejala

kepribadian yang tidak

selaras dengan ling-

kungan sosial, misalnya

pencopetan, pencurian,

atau pemerasan. Me-

ngapa hal itu bisa ter-

jadi? Analisislah kasus

tersebut melalui pen-

dekatan antropologi.

Susunlah hasil penga-

matan Anda dalam ben-

tuk laporan tertulis yang

rapi. Kumpulkan hasil

kerja Anda kepada ba-

pak/ibu guru.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

87

memisahkan diri dari aturan-aturan, nilai-nilai

bahasa, dan istilah-istilah yang berlaku umum.

Sebagian besar individu yang ditolak oleh

masyarakat langsung mencari persahabatan dalam

subkebudayaan untuk memperoleh status, kese-

nangan dan penerimaan.

Contoh kebudayaan yang menyimpang, antara lain:

kelompok penjudi;

kelompok pelacur;

kelompok remaja nakal;

kelompok pemakai narkoba;

kelompok kejahatan.

3. Proses Pewarisan Budaya

a. Enkulturasi

Proses enkulturasi sudah dimulai dalam alam pikiran

individu sejak masa kanak-kanak. Mula-mula dari keluarga,

kemudian dari teman-teman bermainnya. Seringkali ia

belajar meniru tingkah laku, ucapan dari individu yang

berpengalaman. Misalnya adanya jam berpengaruh pada

penghargaan waktu. Hal itu menjadi pola yang mantap,

norma yang mengatur tindakannya “dibudayakan”.

Contoh:

Norma yang mengharuskan seseorang membawa oleh-

oleh kepada kerabat/tetangga jika bepergian ke tempat lain,

menerima atau memberi sesuatu dengan tangan kanan.

b. Sosialisasi

Dalam proses sosialisasi, seorang

individu dari masa kanak-kanak hingga masa

tua belajar pola-pola tindakan berinteraksi

dengan segala macam individu dalam

berbagai macam peranan sosial.

Apabila kita ingin menyelami dan me-

mahami pengertian tentang suatu kebu-

dayaan, kita bisa belajar banyak dari jalan-

nya proses sosialisasi yang dialami individu

dalam kebudayaan yang bersangkutan.

Contoh:

Pada awal hidupnya, seorang bayi sudah

harus menghadapi beberapa individu dalam

lingkungan keluarga yang kecil, yaitu ibunya

dan bidan yang membantu ibunya semenjak

lahir sampai kira-kira seminggu. Selama

berhubungan dengan orang tadi ia mengalami

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar,

2005

S

Gambar 2.24

Proses pewarisan budaya

berlangsung melalui sosialisasi. Seorang siswa

juga belajar mengenal lingkungan sosial budaya

sekolahnya.

Antropologi SMA Jilid 1

88

Praktik Antropologi

(Kecakapan Akademik

dan Personal)

Keluarga merupakan sa-

rana pewarisan kebuda-

yaan yang paling uta-

ma. Bagaimana peran

keluarga dalam pewaris-

an kebudayaan pada sa-

at ini? Adakah faktor-

faktor penghambatnya?

Kemukakan gagasan

Anda melalui pende-

katan. Laporkan hasil

kerja Anda dalam dis-

kusi kelas.

tingkah laku berdasarkan perhatian dan cinta. Ia juga belajar

kebiasaan, makan, dan tidur pada saat tertentu. Juga ketika

mulai sekolah ia juga belajar mengenal perbedaan jenis

kelamin dan mengenal lingkungan sekolahnya.

4. Sarana Pewarisan Budaya

a. Keluarga

Dalam masyarakat tradisional maupun

modern, keluarga adalah kelompok perantara

pertama yang mengenalkan nilai-nilai subbudaya

kepada si anak. Di sinilah anak mengalami

hubungan sosial pertama dalam kehidupan. Ada

keluarga besar dan kecil, juga ada keluarga har-

monis dan kurang harmonis.

Contoh:

Seorang anak dapat dikatakan telah belajar keke-

jaman ketika ia melihat ibunya dipukul ayahnya. Si

anak kemungkinan cenderung mewarisi perilaku

seperti itu. Jika si anak mempunyai orang tua

otoriter maka perilaku itu membuat anak tidak betah

di rumah. Akibatnya si anak menjadi pengguna

obat-obatan terlarang, tawuran, atau tindakan

kejahatan lainnya. Apalagi pada masyarakat mod-

ern saat ini, media elektronik seperti televisi telah

mempercepat proses pewarisan budaya. Oleh ka-

rena itu, orang tua harus selalu mengawasi perilaku

anak-anaknya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keluarga

merupakan sarana pewarisan budaya bagi individu seperti:

cara-cara pelamaran, pola anak menetap, atau keke-

rabatan.

Hal-hal yang didapat oleh seorang anak sebagai anggota

keluarga sebagai berikut.

1) Keagamaan

Keluarga harus mampu menjadi wahana yang pertama

dan utama dalam melaksanakan Ketuhanan Yang Maha

Esa.

2) Kebudayaan

Keluarga dikembangkan menjadi wahana menumbuh-

kan dan melestarikan budaya nasional.

3) Perlindungan

Keluarga menjadi pelindung yang utama dalam

memberikan keteladanan kepada anak-anaknya.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar,

2005

S

Gambar 2.25

Keluarga merupakan

sarana pewarisan budaya yang pertama.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

89

4) Pendidikan

Keluarga sebagai sekolah dan guru yang pertama dan

utama dalam mengantarkan anak menjadi mandiri.

5) Pemeliharaan lingkungan

Keluarga harus siap memberi dan memelihara keles-

tarian lingkungannya yang terbaik kepada anak

cucunya.

b. Masyarakat

Dalam masyarakat, pewarisan budaya terjadi melalui

sosialisasi. Individu sebagai anggota masyarakat mendapat

pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan

perilaku masyarakat. Dalam masyarakat tradisional,

norma-norma diwariskan kepada generasi berikutnya tetap

terjaga. Lain halnya dalam masyarakat modern saat ini,

norma-norma luhur dalam masyarakat cenderung

ditinggalkan.

Contoh:

Di kalangan masyarakat Indonesia dan sebagian ma-

syarakat di dunia, perbuatan meludah dianggap perbuatan

yang tidak sopan, tetapi masyarakat Masai di Afrika

menganggap perbuatan meludah sebagai tanda terima kasih

kepada seseorang.

c. Sekolah

Dalam masyarakat modern, sekolah meru-

pakan sarana pewarisan budaya yang sangat

efektif. Berbagai macam ilmu pengetahuan

dan teknologi serta norma-norma/aturan

secara langsung diberikan kepada siswa.

Budaya yang diwariskan melalui sekolah,

antara lain sebagai berikut.

1) Memperkenalkan, memelihara, menge-

lola, memilih, dan mengembangkan

unsur-unsur budaya.

2) Mengembangkan kekuatan penalaran

(

the power of reasoning

).

3) Mempertinggi budi pekerti.

4) Memperkuat kepribadian.

5) Menumbuhkan manusia pembangunan.

Pada sekolah-sekolah yang menyelenggarakan

pendidikan TK, SD, dan SLTP, peranan guru sangat besar

dalam membentuk dan mengubah perilaku anak didik.

Keadaan berubah setelah anak memasuki SMU. Anak

didik mulai membentuk dan mengubah perilakunya sendiri.

Sumber:

Dokumen Penerbit

S

Gambar 2.26

Pendidikan merupakan salah

satu saluran yang cukup penting guna melang-

sungkan eksistensi suatu budaya.

Antropologi SMA Jilid 1

90

d. Lembaga Pemerintahan

Lembaga pemerintahan sangat dibutuhkan dalam

pewarisan budaya, terutama dalam masyarakat modern

saat ini. Melalui lembaga pemerintahan, peraturan-

peraturan yang dibuat oleh pemerintah bisa disosialisasikan

kepada masyarakat luas.

Setiap warga dapat berhubungan dengan lembaga

pemerintahan, jika ada urusan sesuai dengan haknya

sebagai warga. Misalnya: meminta surat keterangan

bepergian, mencari Kartu Tanda Penduduk, atau mencari

Kartu Keluarga.

Fungsi lembaga pemerintahan sebagai berikut.

1) Pelambang norma melalui undang-undang yang

disampaikan oleh badan legislatif.

2) Melaksanakan undang-undang yang telah disetujui.

3) Penyelesaian konflik yang terjadi di antara para anggota

masyarakat.

4) Melindungi warga dari serangan negara lain dan

pemelihara kesiapsiagaan menghadapi bahaya.

e. Perkumpulan

Dalam masyarakat modern, banyak dijumpai perkum-

pulan atau asosiasi yang dibentuk secara sadar untuk

tujuan-tujuan khusus. Terbentuknya perkumpulan dilandasai

oleh kesamaan minat, tujuan, kepentingan, dan agama.

Perkumpulan atau asosiasi dapat menjadi sarana pewarisan

budaya, jika para anggota menyadari hak dan kewajiban

yang berlaku dalam anggaran dasarnya. Para anggota

dapat menyumbangkan peranannya terhadap negara.

Misalnya dengan mengikuti perkumpulan PSSI atau PBSI,

organisasi tersebut merupakan contoh perkumpulan yang

bergerak dalam bidang olah raga.

f . Institusi Resmi Lain

Dalam suatu masyarakat modern yang sedang

berkembang, jumlah institusi selalu bertambah untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin kompleks.

Pengertian institusi dalam bahasa Indonesia belum ada

keseragaman. Prof. Dr. Koentjaraningrat mengatakan

institusi sesuai dengan pranata, sedangkan Soerjono

Soekanto mengartikan sebagai lembaga. Di negara kita

banyak bermunculan lembaga resmi sebagai sarana

pewarisan budaya bagi individu.

Masyarakat Indonesia

terdiri atas bermacam-

macam kebudayaan.

1. Bagaimana proses pe-

warisan kebudayaan

yang ada di daerah

Anda.

2. Sarana-sarana apa saja

yang mendukung dalam

proses pewarisan bu-

daya tersebut?

Uraikan jawaban Anda de-

ngan jelas dan mendalam.

Lalu bacakan di depan

kelas agar rekan-rekan

Anda mengetahui kebuda-

yaan yang ada di daerah

Anda.

Praktik Antropologi

(Apresiasi terhadap

Keanekaragaman Budaya)

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

91

Contoh:

Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) merupakan suatu lem-

baga resmi pemerintahan yang

dibentuk dengan tujuan agar

setiap individu dapat menyam-

paikan keluhan melalui wakil-

wakilnya yang duduk di DPR.

Begitu juga wakil-wakil rakyat

yang duduk di DPR tersebut

berusaha memperjuangkan as-

pirasi rakyat kepada peme-

rintah melalui program kerja-

nya.

g. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang besar

dalam pewarisan budaya. Pengaruh dari lingkungan kerja

sangat besar dalam pembentukan kepribadian seseorang.

Lingkungan kerja termasuk sarana pewarisan budaya

dalam masyarakat modern saat ini.

Contoh:

Seorang tukang sapu sebuah rumah sakit, sudah berpuluh-

puluh tahun bekerja di lingkungan rumah sakit. Walaupun

tukang sapu hanya lulus SD, tetapi tentang kebersihan,

kedisiplinan, pengabdian, dan bahkan mungkin pengetahuan

tentang obat-obatan dia pahami. Mengapa? Karena setiap

hari ia berada di lingkungan rumah sakit yang di dalamnya

ada dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya.

h. Media Massa

Media massa baik berupa cetak

maupun elektronik merupakan sarana

penting dalam pewarisan budaya dalam

masyarakat modern. Bahkan buku,

majalah, TV, dan surat kabar dapat

membentuk kepribadian seseorang.

Seorang antropolog Margaret

Mead berpendapat bahwa pengaruh

televisi sudah melebihi sarana lain dalam

pewarisan budaya. Oleh karena itu,

film-film yang disajikan di televisi harus

diseleksi mana yang pantas dan mana

yang tidak pantas ditonton oleh anak-

anak. Dalam hal ini orang tua berperan

dalam memberikan penjelasan.

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar,

2005

S

Gambar 2.27

DPR merupakan institusi resmi dalam pewarisan

budaya.

Sumber:

http://images.google.co.id

S

Gambar 2.28

Tayangan di televisi yang menam-

pilkan kekerasan, mudah ditiru oleh anak-anak. Oleh

sebab itu, orang tua harus selalu mengawasinya.

Antropologi SMA Jilid 1

92

RANGKUMAN

x

Unsur-unsur kebudayaan universal

yang dapat ditemukan pada semua

bangsa di dunia, antara lain sebagai

berikut.

– Bahasa.

– Sistem pengetahuan.

– Organisasi sosial.

– Sistem peralatan hidup dan tek-

nologi.

– Sistem mata pencaharian hidup.

– Sistem religi.

– Kesenian.

x

Bahasa merupakan alat komunikasi

antarsuku bangsa.

x

Seni adalah produk jenis perilaku manu-

sia yang khusus, yaitu penggunaan

imajinasi dan kreativitas untuk mene-

rangkan, memahami dan menikmati

hidup.

x

Agama/religi/kepercayaan merupakan

pandangan manusia sebagai keperca-

yaan dan pola perilaku yang diusahakan

oleh manusia untuk menangani masa-

lah-masalah penting yang tidak dapat

dipecahkan dengan menggunakan

teknologi dan teknik organisasi yang

diketahuinya.

x

Dinamika budaya merupakan perubah-

an yang terjadi akibat adanya ketidak

sesuaian di antara unsur-unsur kebuda-

yaan yang berbeda, sehingga terjadi

keadaan yang tidak serasi dari suatu

fungsi dalam kehidupan.

x

Faktor-faktor pendorong integrasi na-

sional sebagai berikut.

– Faktor sejarah yang menimbulkan

rasa senasib dan sepenanggu-

langan.

– Rasa cinta tanah air.

– Rasa rela berkorban demi nusa dan

bangsa.

– Adanya semboyan Bhinneka Tung-

gal Ika.

x

Faktor-faktor penghambat integrasi na-

sional sebagai berikut.

– Masyarakat Indonesia yang mul-

tikultur.

– Wilayah Indonesia yang sangat

luas, sehingga kemungkinan mun-

culnya ancaman sangat besar.

– Adanya paham etnosentrisme.

x

Pewarisan budaya merupakan suatu

proses atau cara mewarisi budaya dari

satu generasi ke generasi berikutnya.

Proses pewarisan budaya dilakukan

melalui enkulturasi dan sosialisasi.

UMPAN BALIK

Coba diskusikan kembali materi bab ini dengan baik, sehingga

Anda menguasai dan paham mengenai:

1. unsur-unsur budaya;

2. hubungan dan fungsi bahasa, seni, dan agama/religi/kepercayaan;

3. karakteristik dinamika budaya;

4. pewarisan budaya pada masyarakat tradisional dan modern.

Apabila masih ada materi yang belum Anda kuasai, tanyakan

kepada teman atau bapak/ibu guru. Sesudah paham materi pada bab

ini, selanjutnya pelajarilah bab berikutnya pada buku ini.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

93

UJI KOMPETENSI

Coba kerjakan di buku kerja Anda.

A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat.

1. Kebudayaan menurut Selo Soemar-

djan dan Soeloeman Soemardi, me-

rupakan ....

a. segala kemampuan dan kegiatan

untuk mengolah alam

b. keseluruhan yang kompleks yang

terdiri atas pengetahuan, keperca-

yaan, kesenian, dan hukum

c. semua hasil karya dan cipta masya-

rakat

d. hal ihwal yang berhubungan dengan

budi atau akal

e. aturan-aturan dan tingkah laku yang

terpola dalam tingkah laku masya-

rakat

2. Proses belajar kebudayaan dalam an-

tropologi dikenal dengan istilah ....

a. adaptasi

b. akulturasi

c. enkulturasi

d. akomodasi

e . sosialisasi

3. (1) tari barong

(4) ketoprak

(2) ludruk

(5) reog

(3) karapan sapi

(6) ondel-ondel

Yang termasuk kesenian Jawa Timur

dan Madura adalah ....

a. 1, 2

b. 3, 4

c. 3, 5

d. 5, 6

e. 3, 6

4. Berikut ini adalah kebudayaan yang

dikreasikan untuk memperkaya kebu-

dayaan nasional menurut Sutan Takdir

Alisyahbana,

kecuali

....

a . teknologi maju

b. ekonomi maju

c. keterampilan berorganisasi

d. ilmu pengetahuan

e. adat istiadat

5. Sistem kekerabatan yang menarik ga-

ris keturunan salah satu dari pihak ibu

atau ayah dinamakan ....

a . bilateral

b. unilateral

c . patrilineal

d. matrilineal

e . matrilokal

6. Ahli antropologi yang mengatakan

bahwa kepribadian terdiri atas tiga ba-

gian, yaitu id, ego, super-ego bernama

....

a. Sigmund Freud

b. Selo Soemardjan

c. Samuel Koenig

d. Soerjono Soekanto

e. Kingsley Davis

7. Di bawah ini perilaku yang dikenal

bangsa asing sebagai budaya nasional

adalah ....

a. gotong royong

b. kejam dan tidak berperikemanusia-

an

c. anarkis

d. teroris

d. tawuran

8. Gamelan adalah alat musik dari pro-

vinsi ....

a. Jawa Tengah

b. Papua

c. Jawa Barat

d. Lampung

e. Aceh

Antropologi SMA Jilid 1

94

9. Berikut ini merupakan fungsi sosial

dari agama adalah ....

a. merubah kebudayaan

b. mempererat hubungan dengan

Tuhan

c. menyelesaikan masalah kenega-

raan

d. memberi sanksi kepada pelanggar

norma

e. mempercepat hubungan sosial

10. Milanarisme adalah ....

a. perwujudan rasa, karsa, dan karya

bangsa

b. bahasa Indonesia sebagai bahasa

nasional Indonesia

c. gerakan rakyat yang dipercaya

akan datangnya tokoh penyelamat

bangsa

d. perubahan budaya sesuai lingkung-

annya

e. pertemuan-pertemuan kebudayaan

yang berbeda

B . Jawablah soal berikut dengan jawaban yang tepat.

1. Kehidupan manusia selalu dinamis

sesuai dengan perkembangan zaman.

Demikian halnya dengan kebudayaan,

juga selalu mengalami perkembangan

dan perubahan. Mengapa kebudayaan

selalu mengalami perubahan? Jelas-

kan pendapat Anda melalui pende-

katan antropologi.

2. Di era globalisasi, tingkat peradaban

manusia sudah cukup tinggi. Akan

tetapi, pola perilaku manusia cen-

derung tidak sesuai dengan norma

agama. Bagaimana pendapat Anda

dengan hal ini? Analisislah seobjektif

mungkin.

3. Pengaruh apa saja yang muncul akibat

era modernisasi terhadap budaya lo-

kal? Uraikan pendapat Anda melalui

pendekatan antropologi.

4. Bagaimana perkembangan budaya

lokal di Indonesia pada saat ini. Mung-

kinkah budaya-budaya Barat yang

banyak dianut kalangan muda di Indo-

nesia menggantikan budaya lokal

setempat? Jelaskan pendapat Anda

dengan alasan-alasan yang realistis.

5. Bagaimana cara mengembangkan

kebudayaan nasional di negara kita

agar tidak mudah tergusur oleh budaya

asing? Uraikan gagasan/ide Anda

dengan jelas.

Dinamika dan

Pewarisan Budaya

95

STUDI KASUS

Motor India akan Masuk Indonesia

SOLO–Redaksi koran ini kemarin

kedatangan tamu dari PT TVS Motor Com-

pany Indonesia (selanjutnya disebut PT

TVS), sebuah pabrik sepeda motor asal In-

dia yang sebentar lagi akan melakukan

penetrasi pasar ke Indonesia. Diwakili Cor-

porate Communication PT TVS, Nurlida

Fatmikasari dan marketing Communication

Manager IPM Public Relations Teddy

Arifianto, keduanya memaparkan rencana

penetrasi pasar PT TVS.

“Rencananya, Desember tahun ini

kami mulai berproduksi di Indonesia. Saat

ini, sudah ada pabrik TVS di Karawang.

Baru kuartal tahun depan, kami akan

meluncurkan produk motor untuk pasar In-

donesia,” jelas Mieke, panggilan akrab

Nurlida.

Menurutnya, pabrik di Indonesia

adalah pabrik pertama TVS Motor Com-

pany di luar India. Sebelumnya, produk

TVS - yang sudah diekspor ke 32 negara -

di ekspor langsung dari negara produsennya.

“Pabrik di Indonesia ini nantinya akan

menjadi basis produksi motor TVS untuk

pasar Asia,” jelasnya.

Kenapa memilih Indonesia untuk

mendirikan pabrik? Mieke menjelaskan,

alasannya karena Indonesia merupakan

pasar sepeda motor ketiga terbesar di dunia.

Dua yang pertama adalah China dan India.

Artinya, Indonesia adalah pasar potensial

untuk pemasaran sepeda motor. Total

investasi awal TVS untuk pembuatan pabrik

di Indonesia ini mencapai USD 45 juta.

Untuk membidik pasar sepeda motor

Indonesia, TVS akan membuat varian

sepeda motor bebek. Varian ini khusus

didesain untuk pasar Indonesia, yang

rencananya nanti juga akan dipasarkan ke

negara-negara Asia Tenggara.

Sebelumnya, TVS tidak membuat

varian bebek, baik untuk pasar India maupun

pasar-pasar negara tujuan ekspornya. “Di

India, bebek tidak laku. Sementara dari

survei yang kami lakukan, motor jenis bebek

lebih mudah diserap pasar Indonesia,

makanya jenis motor yang akan kami

pasarkan pertama di sini adalah bebek,”

jelasnya.

Ditanya soal target pasar, jika produk

TVS sudah dilempar ke pasaran, Mieke

tidak menjawab spesifik. Ia hanya menga-

takan, TVS berusaha realistis dengan

melihat adanya pemain lama yang sudah

lebih dulu bermain di pasar sepeda motor

di Indonesia. “Yang jelas, kami melihat ada

potensi pasar yang besar di situ,” ujarnya.

Sumber:

Jawa Pos,

2006

Bacalah contoh kasus dalam kutipan artikel di atas. Seiring

dengan kemajuan zaman saat ini, berbagai inovasi dilakukan

manusia untuk menjawab tantangan dan kebutuhan hidup yang

makin meningkat.

1.

Jenis inovasi apa yang terdapat dalam kutipan artikel di atas?

Jelaskan.

2.

Sebutkan dampak yang ditimbulkan akibat adanya perubahan

kebudayaan tersebut? Uraikan pendapat Anda.

Antropologi SMA Jilid 1

96

PROFIL

Pada tahun 1982–1986, Teuku Jacob

menjabat sebagai rektor UGM. Jabatan

terakhir yang diembannya adalah guru besar

di Fakultas Kedokteran UGM sebagai ahli

antropologi ragawi. Nama Teuku Jacob erat

kaitannya dengan penelitian di daerah

Sangiran, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah.

Teuku Jacob mengabdikan diri sebagai

peneliti kehidupan manusia purba kurang

lebih selama 40 tahun di Sangiran.

Karya ilmiah yang dihasilkan Teuku

Jacob, antara lain “

The Sixth Skull Cap

of Pithecanthropus Erectus (1966)

,

Some

Problems Pertaining to the Raciae His-

tory of The Indonesia Region (1967)

, dan

The Pithecanthropus of Indonesia

(1975)

”.

Sumber:

Ensiklopedi Umum

untuk Pelajar,

2005

Teuku Jacob

Teuku Jacob

adalah salah seorang

pakar antropologi ra-

gawi terkemuka di

Indonesia. Ia memi-

liki keahlian dalam

mengungkapkan se-

luk-beluk kehidupan

manusia purba.

Ia dilahirkan di Peureulak, Aceh pada

tanggal 6 Desember 1929. Ia lulus dari

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah

Mada, tahun 1959. Setelah itu melanjutkan

pendidikan di Washington D.C. AS, tahun

1959–1960. Gelar doktor bidang Antro-

pologi ragawi diperoleh dari Rijkuniversiteit,

Utrecht, Belanda tahun 1970.

Ulangan Semester 1

97

ULANGAN SEMESTER 1

Coba kerjakan di buku kerja Anda.

A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat.

1. Perhatikan pernyataan-pernyataan

berikut.

(1) kebudayaan memiliki pengertian

yang lebih luas dari peradaban

(2) peradaban merupakan bagian dari

kebudayaan

(3) kebudayaan merupakan peradaban

yang bernilai seni tinggi

(4) peradaban merupakan bagian ke-

budayaan yang memiliki sistem

kemasyarakatan yang bersahaja

Hubungan kebudayaan dan peradaban

adalah ....

a. 1, 2

d. 2, 4

b. 1, 3

e. 1, 4

c. 2, 3

2. Wujud kebudayaan yang bersifat abs-

trak, yaitu berupa ....

a. pembangunan fisik

b. gagasan

c . hasil-hasil kerajinan

d. seni patung

e. rumah adat

3. Unsur-unsur kebudayaan yang sama

dan berlaku di setiap kebudayaan dina-

makan ....

a. items

b. traits

c . traits kompleks

d. unsur-unsur kebudayaan universal

e. kompleks kebudayaan

4. Kebudayaan nasional merupakan suatu

sistem gagasan dari perlambang yang

memberi identitas kepada warga ne-

gara. Pendapat tersebut dikemukakan

oleh ....

a. Koentjaraningrat

b. Selo Soemardjan

c . Ki Hajar Dewantoro

d. Sanusi Pane

e. Chairil Anwar

5. Hasil kebudayaan suatu masyarakat

yang berupa sesuatu yang suci dan gaib

dinamakan ....

a. peradaban

d. religi

b. adat istiadat

e. agama

c . kebiasaan

6. Contoh masyarakat yang menganut

sistem kekerabatan dari dua belah pihak

(ayah maupun ibu) adalah ....

a. Jawa, Sunda, dan Batak

b. Sunda, Batak, dan Bali

c . Bali, Sunda, dan Jawa

d. Batak, Minangkabau, dan Betawi

e. Bugis, Makasar, dan Minangkabau

7. Masyarakat yang hingga kini masih

hidup dari berburu dan meramu ma-

kanan terdapat di pedalaman ....

a. Jawa Barat

d. Banten Selatan

b. Pulau Madura

e. Lampung Utara

c . Papua

8. Mata pencaharian hidup yang paling

sederhana adalah ....

a. beternak

d. pegawai

b. berdagang

e. berburu

c . bertani

9. Kepribadian banyak dipengaruhi oleh

adat istiadat pengasuhan anak. Konsepsi

ini berdasarkan ....

a. sosiologis

d. biologis

b. psikologis

e. adaptis

c . ekologis

10. Discovery adalah penemuan baru yang

tidak disengaja dari suatu unsur kebu-

dayaan dalam bentuk ....

a. model

d. contoh-contoh

b. konsep

baru

c . teknologi

e. alat atau gagasan

baru

11. Globalisasi terjadi karena ....

a. jumlah penduduk di dunia bertambah

b. kesejahteraan masyarakat dunia me-

ningkat

Antropologi SMA Jilid 2

98

c. kemajuan pesat bidang teknologi,

terutama teknologi komunikasi

d. PBB makin berperan dalam masya-

rakat

e. kualitas SDM yang terus meningkat

12. Sarana pewarisan budaya yang paling

besar adalah....

a. keluarga

d. media massa

b. masyarakat

e. perkumpulan

c . sekolah

13. Proses pembaruan pola hidup dari yang

tradisional ke arah pola hidup yang se-

suai dengan zaman disebut ....

a. globalisasi

d.

budaya nasional

b. sosialisasi

e. akulturasi

c . modernisasi

14. Suatu proses terjadinya pertemuan dua

buah kebudayaan yang berbeda dengan

tidak menghilangkan jati diri masing-

masing disebut ....

a. adaptasi

d. sinkretisme

b. difusi

e. akulturasi

c . milanarisme

15. Faktor pendorong integrasi nasional

adalah ....

a. memaki suku bangsa lain

b. menganggap paling unggul suku

bangsanya sendiri

c . menghina budaya bangsa

d. mengembangkan budaya asing

e. toleransi terhadap agama lain

16. Manusia modern yang mampu berpikir

rasional berdasarkan metode ilmu

pengetahuan dan teknologi disebut ....

a. sikap terbuka

b. berorientasi ke masa depan

c . berpikir rasional objektif

d. keadilan

e. menghargai hasil karya orang lain

17. Budaya nasional adalah ....

a. bentuk dari ide-ide nasional

b. karya individu suatu negara

c . perwujudan karsa dan karya bangsa

Indonesia

d. penggabungan budaya Indonesia

e. campuran dari budaya asing

18. Adanya kepentingan yang tertanam kuat

sekali pada masyarakat disebut ....

a. tradisionalistis

b. kurang disiplin

c.

vested interest

d. pasrah menerima

e. kurang jujur

19. Berikut ini yang tergolong ke dalam

culture activities

” adalah ....

a. pertanian

b. irigasi

c . bajak yang ditarik kerbau

d. bajak

e. pisau bajak

20. Berikut ini merupakan unsur-unsur da-

sar yang dijumpai pada agama,

kecuali

....

a. kepercayaan agama

b. simbol keagamaan

c . jiwa keagamaan

d. praktik keagamaan

e. pengalaman keagamaan

B . Jawablah soal berikut dengan jawaban yang tepat.

1. Adat istiadat suatu masyarakat terpaut

dalam kebudayaan masyarakat yang

bersangkutan. Jelaskan makna tersebut

dan berikan contohnya.

2. Banyak dari kebiasaan kita akan di-

anggap aneh atau kurang beradab bagi

peninjau dari kebudayaan lain. Berilah

contohnya dan jelaskan.

3. Di era global kita harus mampu bersaing

dalam segala bidang, sehingga ke-

pribadian yang baik harus kita miliki.

Bagaimana menurut Anda kepribadian

yang baik itu? Jelaskan.

4. Bagaimana cara-cara pewarisan budaya

melalui pendidikan di sekolah? Uraikan

pendapat Anda.

5. Jelaskan yang dimaksud dengan budaya

nasional dan sebutkan wujud-wujud

budaya nasional itu.